Sofyan – Adab Seorang Murid Terhadap Guru
Selain diperintah untuk berbakti kepada orang tua, kita juga diperintah untuk berbakti kepada guru. Gurulah yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita.
Berkat guru, kita menjadi manusia yang beriman, mengerti akan hal yang baik dan buruk, berbudi pekerti luhur dan menjadi seseorang yang bertanggung jawab.
Oleh karena itu, kita wajib menghormati guru, baik pada waktu masih mengajar maupun waktu sudah tidak mengajar.
Rasulullah Saw. bersabda:
وَقِّرُوا مَنْ تَتَعَلَّمُونَ مِنْهُ
”Muliakanlah orang yang kamu belajar darinya (guru).” (HR. Abul Hasan al-Mawardi)
Rasulullah Saw. memerintahkan kita untuk memuliakan guru. Guru tidak terbatas pada orang yang mengajar di sekolah saja, tetapi setiap orang yang telah berjasa memberikan ilmu, keterampilan, serta bimbingan.
Sebab Wajib Memuliakan Guru
Sebab-sebab kita wajib menghormati guru adalah sebagai berikut.
1) Guru adalah orang yang banyak berjasa kepada kita
2) Guru merupakan orang tua kedua
3) Guru yang telah membuat kita dari belum tahu menjadi tahu, belum bisa menjadi bisa
4) Tanpa guru hidup kita akan buta
Cara Memuliakan Guru
Berikut yang termasuk tata cara menghargai dan menghormati guru.
- Jika bertemu dengan guru ucapkanlah salam
- Khusnudhan pada apapun yang dilakukan guru
- Memperhatikan dengan wajah menyenangkan dan penuh semangat saat guru memberikan pelajaran
- Rendah hati dan hormat, menjaga sopan santun, tidak berjalan di depan guru, dan tidak berdiri di samping guru yang sedang duduk.
Rasulullah bersabda:
تعلموا وعلموا وتواضعوا لمعلميكم
”Pelajarilah ilmu dan ajarilah (manusia) dan rendahkanlah diri kepada guru, serta berlaku lemah lembutlah terhadap murid-muridmu.” (HR. Tabrani)
- Mentaati perintahnya selama perintah itu tidak bertentangan dengan ajaran agama
- Ikhlas dalam menerima teguran dan nasihat guru
- Senantiasa menjaga nama baik guru, tidak menceritakan aib atau kesalahan guru
- Mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah
- Memandang guru dengan pandangan memuliakan.
KH. Hasyim Asy’ari berkata tidak diperbolehkan bagi pelajar memandang remeh gurunya. Merasa ia lebih pandai dari pada gurunya
- Tidak melupakan jasa-jasa guru
- Sabar menghadapi gurunya. Saat perilaku guru secara lahir salah, murid sebisa mungkin mengarahkannya kepada maksud yang baik, mungkin beliau dalam kondisi terdesak dan lain sebagainya.
Saat guru memarahi murid, hendaknya murid mengawalinya meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Karena itulah tanda kecintaan guru, kepada murid.
Keutamaan Berbakti pada Guru
Guru adalah panglima perang dalam melawan kebodohan. Kita akan menang bila mentaati perintahnya. Memang usaha tak pernah mengkhianati hasil.
Namun, akhlak dan penghormatan siswa kepada guru merupakan faktor penting dalam menentukan kesuksesan.
Ulama mengatakan kesuksesan siswa itu 70 persen karena akhlaknya dan 30 persen karena ilmunya.
تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم
“Belajarlah adab sebelum belajar ilmu.”
Sehebat apapun siswa, jika tidak patuh pada gurunya, niscaya akan gugur cita-citanya.
Sebaliknya, meski tak bisa apa-apa, namun selalu rajin belajar, patuh dan hormat kepada guru, mencintainya setulus hati, maka tidak mustahil kita akan menjadi orang hebat di kemudian hari.
Percayalah, setiap guru selalu mendoakan siswanya agar menjadi pribadi hebat yang bermanfaat bagi nusa bangsa dan agama.
Apabila berbakti kepada guru, akan diperoleh keutamaan sebagai berikut.
- Mudah menerima pelajaran
- Mendapat ilmu yang bermanfaat
- Masa depannya cemerlang
- Kelak menjadi orang hebat bermartabat
- Hatinya tenang, tenteram, pikirannya cerah, cahaya ilmu mudah masuk
- Diangkat derajatnya oleh Allah
- Barakah ilmunya, rejekinya dan hidupnya
Demikian saja artikel kami tentang Adab Seorang Murid Terhadap Guru. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Simak video Buya Yahya tentang Adab seorang Murid kepada guru dibawah ini: