Ahmad Alfajri – Benarkah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali Poligami?
Poligami merupakan salah satu ajaran dalam Islam dan perintahnya terdapat dalam Al-Quran. Hukum dasar poligami adalah dibolehkan dan dapat berubah menjadi wajib, makruh dan haram sesuai dengan kondisinya.
Dalam Kitab Sirah dapat kita temukan bahwa Baginda Nabi Muhammad juga melakukan poligami. Dan poligami yang dilakukan oleh Rasulullah saat Siti Khadijah sudah tiada.
Dalam artikel ini, saya ingin menulis tentang pernikahan yang dilakukan oleh empat sahabat Nabi sebagai Khalifah yaitu Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Dalam riwayat ditemukan fakta bahwa keempat Sahabat Nabi tersebut memiliki banyak istri.
Permasalahannya adalah Benarkah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali melakukan praktik Poligami?. Sebab, banyak istri tidak dapat dijadikan sebagai hujjah bahwa seseorang sudah melakukan poligami. Bisa saja pernikahan terbarunya dilaksanakan setelah bercerai atau istri pertamanya meninggal dunia.
Menurut saya, tema poligami oleh keempat sahabat Nabi ini sangat jarang diangkat kepermukaan. Sulitnya menemukan referensi tentang poligami ke empat Sahabat Nabi ini, mungkin menjadi sebuah kendala utama.
Daftar Isi
Abu Bakar As-Siddiq
Sebelum memeluk Islam, nama Abu Bakar adalah Abdul Ka’bah. Setelah Islam, beliau lebih dikenal dengan nama Abu Bakar al-Siddiq. Abu Bakar dilahirkan dari pernikahan ayahanda beliau yaitu Usman (Abu Quhafah) dengan Ummul Khair Salmah bint Shar.
Referensi Sejarah tentang Abu Bakar sebagai kepala rumah tangga sangatlah minim jika dibandingkan dengan referensi sejarah Abu Bakar sebagai Khalifah dan pemimpin.
Salah satu referensi yang lumayan lengkap perihal rumah tangga Abu Bakar dapat ditemukan dalam kitab yang berjudul Abu Bakar Siddiq karya Ali Thantawi. Disana terdapat riwayat bahwa Abu Bakar memiliki 5 Istri.
Cuma, tidak jelas apakah wanita wanita yang dinikahi oleh Abu Bakar statusnya poligami, cerai atau ditinggal mati?. Dalam riwayat hanya menyebutkan bahwa Abu Bakar memiliki banyak istri, tanpa ada penjelasan yang lebih lengkap.
Nama Nama Istri Abu bakar
Berikut ini adalah nama nama dan biografi singkat istri istri Benarkah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali Poligami?.
Qatlah binti Abdu Uzza
Ada juga ahli sejarah yang menyatakan bahwa nama istri pertama Abu Bakar bukanlah Qatlah, tetapi Qutailah. Abu Bakar menikahi Qatlah/Qutailah pada masa jahiliyyah. Dan dari pernikahan tersebut lahir dua cahaya mata yaitu Abdullah dan Asma.
Qatlah diceraikan oleh Abu Bakar juga masih pada masa Jahiliyyah. Dan menurut ahli sejarah, Qatlah tidak sempat memeluk Islam.
Ummu Ruman
Mengenai nama, masih ada perbedaan pendapat para ahli sejarah. Ada yang menyatakan bahwa nama Ummu Ruman yang sebenarnya adalah Zainab binti Amir.
Abu Bakar menikahi Ummu Ruman pada masa Jahiliyyah. Dan dari pernikahan tersebut lahir dua orang cahaya mata yaitu Aisyah (Ummul Mukminin) dan Abdurrahman.
Berbeda dengan Qatlah (Istri pertama Abu Bakar), Ummu Ruman sempat memeluk Islam dan mengakui bahwa Nabi Muhammad sebagai Rasulullah.
Asma Binti Umais
Dalam riwayat disebutkan bahwa Asma binti Umais adalah sosok wanita yang lembut dan memiliki budi pekerti yang baik. Asma binti Umais termasuk salah seorang wanita yang paling awal memeluk Islam.
Pada periode hijrah pertama dari Makkah ke Habasyah (etiopia), Asma binti Umais ikut hijrah bersama suami yang bernama Ja’far bin Abi Thalib. Di Habasyah, Asma melahirkan 3 cahaya mata yaitu Muhammad, Abdullah dan Aunan.
Pada periode hijrah selanjutnya yaitu dari Makkah ke Madinah, Asma binti Umais juga ikut serta menemai suami yaitu Ja’far bin Abi Thalib.
Saat terjadi Perang Mu’tah yaitu perang antara mujahidin melawan tentara kekaisaran Romawi Timur, Ja’far bin Abi Thalib gugur syahid sebagai pahlawan.
Setelah syahidnya Ja’far bin Abi Thalib, Abu Bakar menikahi Asma binti Umais. Dan pernikahan ini dinikahkan langsung oleh baginda Nabi Muhammad. Dari pernikahan ini, lahir seorang anak yang diberi nama Muhammad.
Setelah Abu Bakar wafat, Asma binti Umais dipersunting kembali oleh Ali bin Abi Thalib. Dan dari pernikahan ini lahir juga seorang anak yang bernama Yahya.
Habibah Binti Kharijah
Habibah binti Kharijah adalah istri ke empat Abu Bakar. Beliau adalah wanita dari suku Khazraj. Habibah binti Kharijah termasuk salah satu wanita yang memeluk Islam dan mengakui bahwa Nabi Muhammad sebagai Rasulullah.
Saat Abu Bakar Wafat, Habibah sedang mengandung anak perempuan. Dan bayi yang dilahirkan diberi nama dengan Ummu Kaltsum binti Abu Bakar.
Ummu Bakrin
Istri kelima Abu Bakar ini tidak diketahui nama lengkapnya. Dalam riwayat hanya disebutkan bahwa Ummu Bakrin berasal dari suku Kalb.
Setelah diceraikan oleh Abu Bakar, Ummu Bakrin dinikahi oleh Abu Bakar Syaddad bin Al-Aswad yang masih ada hubungan kekeluargaan dengan Abu Bakar As-Siddiq. Terdapat dalam sebuah riwayat:
Abu Bakar menikahi wanita dari suku Kalb yang dipanggil dengan Ummu Bakrin. Dan ketika Abu Bakar Hijrah, beliau menceraikannya. Kemudian Ummu Bakrin dinikahi oleh anak dari pamannya Abu Bakar Al-Siddiq.
Umar bin Khattab
Sebelum Islam, Umar bin Khattab adalah sosok yang paling anti dan marah kepada Islam. Tepat pada tahun ke enam kenubuwwahan, Umar resmi memeluk dan menjadi pelindung umat Islam.
Jika dikalkulasikan, kehidupan Umar bin Khattab dalam nuansa jahiliyyah adalah 35 tahun, dan sisanya selama 30 tahun dalam nuansa Islamiyah.
Sama seperti Abu Bakar, referensi tentang Umar sebagai kepala rumah tangga sangat minim jika dibandingkan dengan referensi tentang Umar sebagai pemimpin dan khalifah.
Dalam riwayat ditemukan bahwa Umar memiliki banyak istri. Tetapi tidak dapat dipastikan apakah dalam status poligami, cerai atau ditinggal mati?
Istri Istri Umar sebelum Memeluk Islam
Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab menikahi 3 wanita, yaitu:
Zainab Binti Maz’un
Zainab binti Maz’un merupakan seorang sahabat dari golongan wanita yang sangat awal memeluk Islam. Zainab binti Maz’un juga tercatat sebagai salah seorang wanita yang ikut hijrah.
Dari pernikahan Umar dengan Zainab Binti Maz’un, lahirlah 3 orang anak yang diberi nama Abdullah, Abdurrahman al-Akbar, dan Hafsah.
Quraibah binti Abi Umayyah
Quraibah binti Abi Umayyah adalah seorang wanita dari suku Makhzumiah. Dari segi kekerabatan, Quraibah binti Abi Umayyah merupakan saudari dengan Ummu Salamah (Ummul Mukminin).
Tepat pada peristiwa perjanjian Hudaibiyah, Umar bin Khattab menceraikan Quraibah binti Abi Umayyah. Setelah bercerai dengan Umar, Quraibah dinikahi oleh Muawiyah bin Abi Sofyan.
Ummul Kaltsum binti Jarwal
Ummul Kaltsum binti Jarwal adalah seorang wanita dari suku Khiza’iyah. Dari pernikahan ini, Ummul Kaltsum melahirkan dua orang cahaya mata yaitu Ubaidillah dan Zaid al-Ahsgar.
Ummul Kaltsum diceraikan oleh Umar bin Khattab juga pada peristiwa Hudaibiyah.
Istri Istri Umar setelah Memeluk Islam
Adapun istri istri yang dinikahi setelah Umar memeluk Islam yaitu:
Ummu Hakim binti al-Harits
Ummu Hakim adalah istrinya Ikrimah bin Abi Jahal. Setelah cerai, Ummu Hakim dinikahi oleh Khalid bin Sa’id. Dan setelah meninggalnya suami kedua ini (Khalid bin Sa’id), Ummu Hakim dinikahi oleh Umar bin Khattab. Dan dari pernikahan ini, Umar dikarunia seorang anak perempuan yang diberi nama Fatimah.
Jamilah binti Tshabit
Jamilah binti Tshabit adalah termasuk dari golongan sahabat. Pernikahan Umar bin Khattab dengan Jamilah binti Tsabit terlaksana pada tahun ke tujuh hijriah. Dan dari pernikahan ini, Umar dikarunia seorang anak laki laki yang bernama Hasyim.
Atikah binti Zaid
Atikah binti Zaid juga termasuk dalam golongan sahabat Nabi. Dan tercatat bahwa Atikah binti Zaid merupakan salah seorang wanita yang ikut berhijrah.
Sebelum menikah dengan Umar, Atikah binti Zaid sudah lebih duluan menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar. Setelah meninggalnya Abdullah bin Abu Bakar, barulah Atikah menikah dengan Umar. Dan dari pernikahan ini, Umar dikaruniai seorang anak yang diberi nama ‘Iyad.
Ummu Kalstum Binti Ali bin Abi Thalib
Dibantu oleh Saidah Aisyah, Umar bin Khattab meminang seorang putri dari Ali bin Abi Thalib yaitu Ummu Kaltsum.
Pernikahan antara Umar dengan Ummu Kaltsum terlaksana pada tahun ke 17 Hijriah. Dan dari pernikahan ini, Umar dikaruniai seorang putra dan seorang putri yaitu Zaid al-Akbar dan Ruqayyah.
Subai’ah binti al-Harits
Subai’ah binti al-Harits adalah seorang perempuan yang memeluk Islam setelah peritiwa perjanjian Hudaibiyah. Sebelum menikah dengan Umar, Subai’ah binti al-Harits sudah pernah menikah dengan pria lain. Dan setelah bercerai, barulah Subai’ah dipersunting oleh Umar bin Khattab.
Usman bin Affan
Usman bin Affan adalah seorang Sahabat Nabi yang terkenal cukup dermawan. Pada perang Tabuk, Usman menyumbang peralatan perang sebanyak 940 ekor unta dan 60 ekor kuda. Usman bin Affan juga ikut menyumbang uang sejumlah 10 ribu Dinar.
Usman bin Affan memiliki banyak istri, dan beliau menikahi 2 putri Nabi pada masa Nabi masih hidup. Berikut ini adalah nama nama istri Usman bin Affan.
Ruqayyah Binti Rasulullah
Sebelum menikah dengan Usman bin Affan, ternyata Ruqayyah dan juga Ummu Kaltsum binti Rasulullah (keduanya nantinya menjadi istri Usman) pernah dilamar oleh Abu Lahab untuk kedua anak lelakinya yaitu Utbah dan Utaibah.
Saat memutuskan untuk menerima lamaran tersebut, baginda Nabi Muhammad belum diangkat menjadi rasul. Setelah menerima lamaran, tidak lama kemudian Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul.
Abu Lahab atas dorongan dan desakan masyarakat quraisy, akhirnya memutuskan pertunangan tersebut. Peristiwa pemutusan pertunangan sepihak ini, tidak membuat hati Nabi terluka. Bahkan, peristiwa itu merupakan sebuah hal terbaik untuk kedua putrinya tersebut.
Setelah Usman menikahi Ruqayyah dan saat itu kondisi umat Islam masih sangat terjepit. Nabi Muhammad memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke Habsyah (Etiopia). Dan termasuk dalam rombongan hijrah adalah Usman dan Ruqayyah.
Di Habasyah, terdengar informasi bahwa Hamzah bin Abdul Mutthallib dan Umar bin Khattab sudah memeluk Islam. Para sahabat yang berada di Habasyah pun memilih untuk kembali ke Mekkah. Tidak lama setelah tiba di Mekkah, Nabi memerintahkan para sahabat untuk hijrah lagi ke Madinah.
Termasuk dalam rombongan hijrah kedua kalinya ini adalah Usman dan Ruqayyah. Di Madinah, Ruqayyah melahirkan seorang putra yang bernama Abdullah. Namun, 6 bulan kemudian, Abdullah meninggal dunia.
Hal inilah yang membuat Ruqayyah jatuh sakit. Dan pada saat Perang Badar, Rasulullah melarang Usman untuk bergabung karena harus menjaga istrinya yang sedang sakit. Dan tidak lama kemudian, Ruqayyah pun meninggal dunia dalam pangkuan Usman bin Affan yang selalu setia menemani.
Ummu Kaltsum Binti Rasulullah
Pada awal abad ke tiga Hijriah, Usman bin Affan dan Umar bin Khattab datang kepada Nabi menceritakan keluhan masing masing. Usman curhat tentang problema yang dihadapinya setelah ditinggal oleh putra dan istrinya dan memintab solusi dan jalan keluar .
Sedangkan Umar mengadu pada Nabi tentang sikap Abu Bakar dan Usman bin Affan yang menolak untuk dijodohkan dengan putrinya yaitu Hafshah binti Umar. Kedua problematika tersebut dijawab oleh Nabi langsung dalam satu Hadits:
“Hafshah akan dinikahi oleh orang yang lebih baik dari pada Usman, dan Usman akan menikah dengan wanita yang lebih baik dari Hafshah“
Ummu Kaltsum saat mendengar hadits ini langsung paham bahwa dirinya akan dinikahkan dengan Usman. Dan Hafshah binti Umar akan dinikahi oleh Nabi.
Isyarat yang dipahami oleh Ummu Kaltsum adalah orang yang lebih baik daripada Usman adalah Rasulullah sendiri. Dan wanita yang lebih baik dari Hafshah adalah dirinya sebab putri Rasulullah.
Dan menikahlah Usman bin Affan dengan putri kedua daripada Rasulullah. Oleh sebab itu, Usman dijuluki sebagai dzun nuraini (memiliki dua cahaya). Pada tahun ke 9 Hijriah, wafatlah Ummu Kaltsum dan dimakamkan disamping makam Ruqayyah.
Perlu dicatat dan digaris bawahi bahwa Usman tidak menikahi kedua putri Rasul dalam satu waktu. Setelah meninggal Ruqayyah, barulah Usman menikahi Ummu Kaltsum. Dan di saat Menikah dengan putri Nabi, tidak ditemukan riwayat bahwa Usman melakukan poligami atau menikah dengan wanita lain.
Setelah wafat istri kedua, Usman bin Affan menikah dengan banyak wanita lainnya, Yaitu:
- Fakhitah binti Ghazwan – lahir seorang putra yaitu Abdullah al-Ashghar
- Ummu Amru binti Jandab al-Azdiyah – lahir lima orang anak yaitu Imran, Khalid Abban, Umar dan Maryam
- Fatimah binti al-Walid – lahir 3 anak yaitu al-Walid, S’aid dan Ummu Sa’ad.
- Ummul Banin binti ‘Uyainah – lahir seorang putra yaitu Abdul Malik
- Ramlah binti Syaibah – lahir tiga anak yaitu Aisyah, Ummu Abban dan Ummu Amru.
Tidak ditemukan riwayat, apakah Usman melakukan poligami, cerai atau ditinggal mati. Tetapi yang pastinya adalah Usman memiliki banyak istri.
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat pertama yang masuk Islam dari golongan anak-anak. Diantara keahlian Ali adalah memainkan pedang dan menulis. Pada saat itu, orang yang pandai menulis masih sangat langka.
Dalam riwayat ditemukan bahwa Ali bin Thalib juga memiliki banyak istri. tentunya istri pertama beliau adalah putri Nabi yaitu Fatimah.
Fatimah Binti Rasulullah
Sebelum Ali datang melamar, ternyata Fatimah sudah pernah dilamar oleh Abu Bakar dan Umar. Namun, lamaran keduanya ditolak oleh Rasulullah dengan bahasa yang halus. Dan lamaran Ali bin Thalib terekam dengan jelas dalam sebuah Hadits:
“Aku ingin mendatangi Rasulullah untuk meminang putri beliau yaitu Fathimah. Aku berkata: “demi Allah aku tidak memiliki apa-apa”, aku ingin akan kebaikan beliau maka aku beranikan diri untuk meminang putrinya. Nabi bertanya kepadaku: “apakah engkau memiliki sesuatu?”, aku berkata: “tidak ya Rasulullah”, kemudian beliau bertanya “lantas dimanakah baju besi al-Khuthaimah yang pernah aku berikan kepadamu pada hari yang lalu?”, aku menjawab: “masih bersamaku ya Rasulullah”, selanjutnya Rasulullah bersabda: “berikanlah barang itu kepada Fathimah sebagai mahar”.
Istri pertama Ali adalah Fatimah. Dalam membina mahligai rumah tangga bersama Fatimah, Ali bin Abi Thalib dapat dipastikan tidak pernah melakukan poligami sebab ada larangan yang jelas dari Nabi untuk menduakan Fatimah.
Dari pernikahan dengan Fatimah, Ali dikaruniai beberapa anak, yaitu:
- Hasan
- Husein
- Muhsin
- Ummu Kalstum al-Kubra
- Zainab al-Kubra
Setelah wafatnya Fatimah pada hari ke 3 Bulan Ramadhan 11 hijriah, barulah Imam Ali menikah dengan wanita wanita lainnya. Berikut ini adalah nama nama Istri Ali setelah wafatnya Fatimah.
- Khaulah binti Ja’far – Lahir seorang putra yaitu Muhammad al-Akbar
- Laila binti Mas’ud – Lahir Dua putra yaitu Ubaidillah dengan Abu Bakar.
- Ummul Banin binti Hizam – Lahir empat anak yaitu Abbas al-Akbar, Utsman, Ja’far al-Akbar dan Abdullah
- Asma binti Umais (Dinikahi oleh Ali setelah wafat Abu Bakar) – Lahir dua orang anak yaitu Yahya dan ‘Aunan
- Ummu Habib al-Shuhba’ binti Rabi’ah – Lahir dua orang anak yaitu Umar al-Akbar dan Ruqayyah
- Umamah binti Abi al-‘Ash – Dikaruniai seorang putra yaitu Muhammad al Ausad
- Ummu Sa’id binti Urwah – Dikaruniai dua orang anak yaitu Ummul Hasan dan Ramlah al-Kubra
- Muhayyah binti Imri’ al-Qais – Lahir seorang putri dan meninggal sebelum sempat diberi nama.
- Ummahat Auladu Syatta – Dikaruniai banyak anak
Jumlah keseluruhan anak Imam Ali adalah sebanyak 40 orang. 21 putra dan 19 putri.
Kesimpulan
Sahabat Nabi yang empat yaitu Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali memiliki banyak istri. Namun, tidak dapat dipastikan apakah mereka melakukan praktik poligami ataukah tidak.
Sebab, tidak selamanya punya istri banyak dapat diklaim sudah melakukan poligami. Bisa saja, pernikahan terbaru yang dilakukan setelah istri lamanya meninggal. Dan bisa saja pernikahan dilaksanakan setelah perceraian dengan istri lama. Wallahu A’lam.
Demikian saja artikel kami tentang Benarkah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali Poligami?. Jika ada sesuatu yang kurang, mohon untuk ditinggalkan di kolom komentar agar dapat kami perbaiki. Terima Kasih.
One Comment