Ahmadalfajri.com – Contoh Pidato Rahasia Hijrah Rasulullah
Selamat datang kepada seluruh pengunjung setia di blog sederhana kami ini.
Pada artikel kali ini, kami akan membagikan sebuah contoh teks Pidato yang berjudul : Rahasia hijrahnya Rasulullah SAW
Teks pidato ini juga dapat anda jadikan sebagai materi lomba pidato untuk anak anda dalam mengikuti lomba pidato pada berbagai acara.
Dan bahkan teks pidato ini dapat anda jadikan sebagai isi dalam ceramah khotbah Jumat anda.
Isinya singkat, padat dan sangat kaya dengan kandungan makna.
Rahasia hijrahnya Rasulullah SAW
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Alhamdulillahilladzi an’amana binni’matil iimaani wal islaam, wal amaronaa bil ma’ruufi wal ihsaan, wa nahaanaa ‘anil munkaar wa thugyaa.
Washolaatu wassalaamu ‘alaa sayyidinaa Muhammad, rosuuluhuu wa habiibuhu wa syafi’inaa fii yaumil qiyaamah, wa ‘alaa alihi wa sahbihi ajma’iin.
Muslimin, muslimat rahimakumullah.
Para sahabat pada masa kekhalifahan Umar bin Khatab menetapkan tahun baru Islam menggunakan waktu hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah karena saat itulah kebangkitan Islam di mulai.
Tahun baru Islam bukan di ambil dari waktu lahirnya Nabi Muhammad SAW, bukan pula waktu beliau menerima wahyu pertama tapi dipilihnya berdasarkan waktu pertama kali Rasulullah SAWhijrah dari Mekkah ke Madinah.
Karena itulah tahun baru Islam dinamakan juga tahun baru hijriah dan umat Islam menggunakan kalender tahun hijriah sebagai patokan, pedoman suatu peristiwa.
Dipilihnya peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan sahabat bersama para umat Islam saat itu karena ada rahasia, arti, makna juga sejarah yang bisa menjadi pedoman umat Islam saat memperingatinya.
Hijrahnya Rasulullah SAW dari tanah syirik yaitu Mekkah itu merupakan peristiwa penting tonggak awal berkembangnya Islam dan diakuinya kekuatan Islam hingga meraih masa jaya dan keemasannya.
Selain itu, ada peristiwa mengharukan pula di balik hijrahnya Rasulullah SAW karena mereka harus merelakan meninggalkan hati, hubungan kerabat, apa yang mereka miliki selama ini.
Muslimin, muslimat rahimakumullah.
Rasulullah SAW dan para sahabat berlapang dada meninggalkan tanah kelahiran mereka, keluarga yang mereka cintai, harta benda dan tempat tinggal dengan keyakinan bahwa Allah dan RasulNya tidak akan pernah salah.
Keluarnya mereka dari Mekkah untuk menyelamatkan agama mereka yaitu Islam dan yakin bahwa hijrah yang mereka lakukan mengikuti perintah Rasulullah SAW memiliki keyakinan akan kemenangan suatu hari nanti.
Bukan mudah, Rasulullah SAW dan para sahabat mengerahkan segala kemampuan tenaga, pikiran, strategi dan harta benda agar bisa membawa para pengikut agama Islam bisa keluar dengan selamat dari Mekkah sampai ke Madinah.
Orang-orang Islam kala itu adalah orang-orang yang lemah secara ekonomi, secara fisik karena dalam keadaan susah akibat tekanan orang-orang kafir Quraisy terhadap mereka di Mekkah.
Karena waktu itu para kafir Quraisy berusaha mencegah, menghalau dan melakukan pengepungan terhadap Nabi Muhammad SAW, sahabat-sahabat beliau juga para pengikutnya keluar dari Mekkah.
Allah SWT telah memperingatkan kekejian orang kafir Mekkah kepada Rasulullah SAW:
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ ٱللّٰـهُ ۖ وَٱللّٰـهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ
(Wa iż yamkuru bikallażīna kafarụ liyuṡbitụka au yaqtulụka au yukhrijụk, wa yamkurụna wa yamkurullāh, wallāhu khairul-mākirīn)
Artinya: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.