Ahmad Alfajri – Hukum Merubah Ciptaan Allah
Setelah Iblis dilaknat oleh Allah dan divonis hukuman masuk neraka abadi, iblis berjanji dihadapan Allah akan mencoba menyesatkan mayoritas umat manusia agar menjadi teman dalam neraka kelak.
![Hukum mengubah ciptaan Allah](https://i0.wp.com/ahmadalfajri.com/wp-content/uploads/2019/10/Hukum-mengubah-ciptaan-Allah.png?resize=730%2C410&ssl=1)
Dari sekian banyak banyak umat manusia, hanya satu golongan saja yang tidak mampu digoda oleh iblis yaitu kelompok “Mukhlasin” (Orang-orang yang ikhlas beramal karena Allah). Selebihnya, masuk dalam perangkap jebakan iblis.
Nabi Muhammad juga pernah menginformasikan tentang kesuksesan tipu daya iblis dalam menjebak manusia. Nabi bersabda:
من كل الف واحد لله ، وسائره للناس ولأبليس
Artinya: Dari setiap seribu orang, hanya satu saja yang beramal karena Allah. Sisanya, beramal untuk manusia dan untuk Iblis.
Sabda Nabi ini bukan hanya sekedar informasi, tapi lebih kepada “warning” bagi umat bahwa tipu daya iblis itu luar biasa dahsyat. Semakin tinggi ilmu atau ibadah seseorang, maka semakin tinggi juga pangkat iblia yang datang menggoda.
Agenda utama Iblis adalah membawa manusia kedalam kemusyrikan. Jika tidak berhasil, maka akan diusahakan dibawa kepada perilaku maksiat. Jika tidak mampu juga, akan diupayakan agar terselip dalam ibadahnya atau keilmuannya perasaan Riya. Satu-satunya kelompok yang tidak berhasil sama sekali disentuh oleh rayuan Iblis adalah golongan orang yang ikhlas.
Daftar Isi
Dua Perintah Iblis yang harus diwaspadai
Dalam mencapai tujuannya, Iblis menggunakan pendekatan jitu yaitu menumbuhkan angan-angan palsu dalam hati manusia. Ketika angan-angan fiktif itu sudah merasuki jiwa, diberikanlah dua “peunutoh” alias perintah kepada manusia yaitu:
Pertama: Perintah memotong telinga hewan ternak
Salah satu budaya Arab pra Islam yang berasal dari Iblis adalah budaya memotong telinga hewan ternak. Telinga hewan ternak ini merupakan persembahan kepada berhala yang disembah. Mereka meyakini bahwa dengan sesembahan ini, segala bentuk hajat mereka akan terkabulkan.
Penting untuk dibaca: Taubatnya 10 Tokoh Khawarij setelah menguji kecerdasan Imam Ali
Baca Juga: Kisah Nabi Ayyub Sakit Hingga dimakan ulat, ternyata tidak sesuai dengan aswaja
Setelah Islam datang, budaya ini ditentang habis habisan. Aktor intelektual dari budaya itu dibongkar dengan jelas yaitu Iblis. Namun, budaya pra Islam tersebut ternyata masih berlangsung hingga abad modern sekarang.
Praktik perdukunan yang meminta tumbal hewan dan bahkan meminum darahnya sebagai metode pengobatan tradisional masih sering terjadi. Padahal dalam Al-Quran sudah dijelaskan dengan terang bahwa aktor intelektual yang meminta sesembahan model tersebut adalah Iblis.
Banyak yang tergoda dengan angan-angan palsu bahwa akan sembuh dengan menyerahkan sesembahan. Faktanya, banyak yang sembuh ketika masih memberikan sesembahan. Ketika sesembahan tidak diberikan, penyakitnya kambuh lagi. Dan pada akhirnya, kesempatan bagi Iblis terbuka lebar untuk memusyrikkan si pasien. Iblis Won
Kedua: Perintah Merubah Ciptaan Allah
Perlu digaris bawahi bahwa tidak semua merubah ciptaan Allah termasuk dalam kategori perintah Iblis. Ada juga merubah ciptaan Allah yang merupakan perintah Allah seperti ber-khitan, memotong kuku, rambut dan lain sebagainya.
Diantara bentuk merubah ciptaan Allah yang berasal dari Iblis dan harus diwaspadai adalah:
Mengebiri Budak
Islam sebagai agama yang hukum-hukumnya mengangkat hak azasi manusia sangat anti dengan pengebirian budak. Jangan kan budak yang notabenenya adalah manusia, binatang saja sangat dilarang untuk dikebiri. Pengebirian yang dibolehkan dalam fiqh hanyalah untuk binatang ternak dalam kondisi tertentu.
Menusuk mata unta
Salah satu tradisi masyarakat Arab Jahiliyah adalah menusuk mata unta jantan di saat jumlah unta sudah mencapai seribu unta. Islam datang dan melarang tradisi setaniah ini. Islam menjadi rahmat bukan hanya kepada manusia saja, tapi juga kepada binatang.
Membuat tato, meruncingkan gigi dan menyambung rambut
Sebagai penanda seorang wanita tuna susila pada masa Arab Jahiliyah dulu yaitu wanitanya bertato, meruncingkan gigi agar terlihat lebih cantik dan juga menyambungkan rambut agar terlihat lebih anggun. Nabi sangat melarang perilaku “bejad” model seperti ini dalam berbagai sabda beliau yang selalu diawali dengan redaksi “laknat”.
Pria menyerupai wanita dan Wanita menyerupai Pria.
Salah bentuk merubah ciptaan Allah adalah pria yang menyerupai wanita. Pria yang tingkah lakunya menyerupai wanita. Pria yang suaranya dibuat-buat menjadi seperti suara wanita. Apalagi sampai pada tahap suka sesama pria.
Begitu juga wanita yang menyerupai pria. Banyak kasus wanita yang tidak suka dengan kewanitaannya. Dan solusi yang dipilih adalah operasi jenis kelamin. Dan status jenis kelaminya dari wanita jadi laki-laki. Islam sangat melarang “taysabuh” seperti ini, apalagi sampai pada tahap wanita suka sesama wanita.
Artikel ini merupakan rangkuman pribadi kami dalam pengajian Tafsir Shawi, Surat An-Nisa ayat 116 hingga 121. Pengajian ini merupakan pengajian rutinitas Radad (Rabithah Alumni Dayah Al-Waliyyah Darussalam) pada setiap hari minggu pertama awal bulan dan diasuh oleh Abi di Saweuk. Jika ada yang ingin didiskusikan, dapat langsung menulis di kolom komentar. Sekian dan terima kasih.
3 Comments