Kajian Umum

Kapan Menggunakan Masya Allah Dan Subhanallah?

Ahmadalfajri.comKapan Menggunakan Masya Allah Dan Subhanallah?

Kapan Menggunakan Masya Allah Dan Subhanallah?

Terdapat keterangan dalam kitab tafsir Al Qur’anul Karim tentang Sebuah ayat yang terdapat dalam surat al-kahfi, dimana Ayat tersebut terdapat kalimat “Masya Allah”.

Lafaz “Masya Allah” Dapat diartikan dalam dua makna sesuai dengan penjabaran atau I’rab yang digunakan.

Hal tersebut disebabkan karena dalam grammar bahasa Arab kalimat “Masya Allah” dapat di I’rab dengan 2 cara: 

Cara yang pertama adalah kata Ma pada “Masya Allah”Difungsikan sebagai kata sambung yang berstatus sebagai predikat 

Jika dijabarkan seperti itu maka kalimat “Masya Allah” Digunakan untuk mengungkapkan ekspresi kekaguman.

Oleh sebab itu, hati-hati di dalam menggunakan kata Masya Allah dan subhanallah agar tidak tertukar 

Sebab, seringkali terjadi salah penggunaan kata oleh sebagian besar orang antara kalimat Masya Allah dan kalimat Subhanallah

Subjek atau mubtada’ dari kalimat “Masya Allah” Adalah tersembunyi yaitu kata: ‘hadzaa’.

Jika ditampilkan maka menjadi: hadzaa maa syaa Allah

Dan jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia maka maknanya adalah : inilah yang dikehendaki oleh Allah

Cara yang kedua, Lafaz MA pada kalimat ‘maa syaa Allah’ Difungsikan sebagai Isim atau kata benda Yang memberi indikasi sebab.

Sedangkan kata ‘syaa Allah’ Difungsikan sebagai  kata kerja yang mengindikasikan sebab. 

Adapun jawab syarat dari isim di atas adalah sebuah kata yang tersembunyi yaitu: ‘kaana

Maka, jika ditampilkan secara keseluruhan Kalimatnya adalah : maa syaa Allahu kaana.

Kalimat ‘syaa Allah’ jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia maka artinya yaitu: apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi.

Baca Juga :  Tata Cara Taubat Nasuha Yang Benar

Adapun bentuk frasa dari ‘maa syaa Allah’ bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, ‘inilah yang diinginkan oleh Allah’ atau ‘apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi’.

Jika dijabarkan seperti ini maka ungkapan ‘masyaallah’ Penggunaannya adalah Untuk menyatakan kesadaran dan penetapan bahwa hal yang menakjubkan tersebut terjadi hanyalah semata-mata karena kekuasaan Allah 

Dari penjelasan ini, jelas bahwa sering terdengar salah penggunaan atau tertukar antara kata Masya Allah dengan Subhanallah 

Ungkapan Masya Allah diucapkan saat melihat atau merasa kekaguman. Dan ungkapan Subhanallah diucapkan saat melihat adanya keburukan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah mengucapkan ungkapan Subhanallah :

Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub.

Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’.

Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis.” (HR. Tirmidzi)

Penggunaan kata Subhanallah dalam Alquran adalah Untuk menyucikan Allah dari segala hal yang tidak layak kepada Allah.

Contohnya: 

“Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan”, juga digunakan untuk mengungkapkan ke berlepas diri dari hal menjijikkan semacam syirik.” (QS. 40-41).***

Demikian saja artikel yang dapat kami bagikan tentang Kapan Menggunakan Masya Allah Dan Subhanallah?. semoga bermanfaat dan terima kasih. 

Baca Juga :  Cara Mengendalikan Nafsu Syahwat menurut Islam
Lihat Semuanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker