Ahmad Alfajri – Kisah Nabi Sulaiman Dan Ratu Balqis
Nabi Sulaiman adalah salah seorang dari 25 rasul yang wajib untuk dikenal. Sebagai seorang Rasul tentunya Nabi Sulaiman memiliki mukjizat.
Dalam Alquran, Allah menyatakan beberapa mukjizat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman. Diantara mukjizat-mukjizat tersebut adalah Nabi Sulaiman mampu memahami bahasa hewan dan binatang.
Nabi Sulaiman juga mampu menundukkan jin dan mereka bekerja sesuai dengan perintah Nabi Sulaiman. Pada surat An naml ayat 16-17 Allah berfirman:
(وَوَرِثَ سُلَیۡمَـٰنُ دَاوُۥدَۖ وَقَالَ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ عُلِّمۡنَا مَنطِقَ ٱلطَّیۡرِ وَأُوتِینَا مِن كُلِّ شَیۡءٍۖ إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡمُبِینُ وَحُشِرَ لِسُلَیۡمَـٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ وَٱلطَّیۡرِ فَهُمۡ یُوزَعُونَ)
Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud, dan dia (Sulaiman) berkata, “Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata.” Dan untuk Sulaiman, dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia, dan burung lalu mereka berbaris dengan tertib.”
Jin tersebut tunduk atas perintah Nabi Sulaiman. Ada tugas-tugas khusus yang diembankan kepada setiap jin.
Ada yang ditugaskan untuk membuat bangunan tinggi, ada yang ditugaskan untuk membuat karya seni dan juga ada yang ditugaskan untuk menyelami dasar lautan.
Dalam surat Saba ayat 13, Allah berfirman:
یَعۡمَلُونَ لَهُۥ مَا یَشَاۤءُ مِن مَّحَـٰرِیبَ وَتَمَـٰثِیلَ وَجِفَانࣲ كَٱلۡجَوَابِ وَقُدُورࣲ رَّاسِیَـٰتٍۚ
“Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam, dan periuk yang tetap (berada di atas tungku
Dari sekian banyak kisah Nabi Sulaiman yang disebutkan dalam Alquran, terdapat 1 kisah yang berkaitan dengan Bilqis.
Pada artikel kali ini kami ingin men-sharing kisah Nabi Sulaiman dengan Ratu Bilqis
Kisah Nabi Sulaiman dengan Ratu Bilqis
Burung Hud Hud menyampaikan sebuah informasi penting kepada Nabi Sulaiman. Bahwa ada sebuah kaum yang bernama Saba. Kaum tersebut dipimpin oleh seorang Ratu yang bernama Balqis. Hal yang terpenting adalah bahwa mereka merupakan kaum penyembah matahari.
Mendengar informasi tersebut, Nabi Sulaiman memerintahkan burung hud-hud untuk Mengantar surat kepada Ratu Balqis dan kaumnya. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat An naml ayat 30-31:
(إِنَّهُۥ مِن سُلَیۡمَـٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ أَلَّا تَعۡلُوا۟ عَلَیَّ وَأۡتُونِی مُسۡلِمِینَ)
“Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah sebagai orang-orang yang berserah diri.”
Sebagai sebuah kerajaan yang berdaulat, Ratu Balqis langsung mengadakan pertemuan bersama tokoh-tokoh kerajaan Saba untuk menyikapi surat nabi Sulaiman.
Kebijakan yang diambil Ratu Balqis setelah bermusyawarah dengan para tokoh adalah mengirim utusan kenegaraan sambil membawa hadiah kepada Nabi Sulaiman.
Hadiah tersebut membuat hati Nabi Sulaiman marah. Sebab, hal tersebut adalah termasuk dalam kategori suap menyuap. Padahal jelas dalam surat yang dikirimkan oleh Nabi Sulaiman bahwa beliau meminta mereka untuk tunduk dan beriman kepada Nabi Sulaiman.
Secara tegas Nabi Sulaiman menolak hadiah yang dikirim oleh kerajaan Saba’. Utusan kerajaan Saba juga diusir oleh Nabi Sulaiman. Satu pesan yang disampaikan kepada utusan bahwa Nabi Sulaiman akan menyerbu negeri Saba dengan tentara tentara yang tidak mungkin untuk dihadang oleh pasukan Ratu Balqis.
Nabi Sulaiman mengancam akan mengusir mereka dari negeri Saba dan dijadikan sebagai tawanan perang.
Setelah mendengar penjelasan dari utusan, Ratu Bilqis mengambil sebuah kesimpulan bahwa beliau ingin bertemu langsung dengan Nabi Sulaiman.
Keinginan Ratu Bilqis ini ternyata sudah diketahui terlebih dahulu oleh Nabi Sulaiman. Disusunlah sebuah persiapan untuk menyambut kedatangan Ratu Bilqis.
Nabi Sulaiman memerintahkan tentaranya Untuk memindahkan Singgasana Ratu Bilqis dan dibawa ke istana Nabi Sulaiman.
Dialog dengan Jin
Terjadilah dialog antara tentara Nabi Sulaiman dari golongan jin dan manusia. Jin ifrit menyatakan bahwa dirinya bersedia dan mampu untuk mendatangkan Singgasana Ratu Bilqis.
Durasi yang ditawarkan Jin ifrit adalah sebelum Nabi Sulaiman bangkit dari tempat duduk maka singgasana Ratu Bilqis sudah berada di posisi yang ditunjuk Nabi Sulaiman.
Adapun tentara dari golongan manusia, di wakili oleh Ashif Bin Barqayya. Beliau juga bersedia dan mampu untuk mendatangkan Singgasana Ratu Bilqis.
Durasi yang ditawarkan Asif bin Barqayya adalah sebelum mata Nabi Sulaiman berkedip maka Singgasana Ratu Balqis sudah sampai di posisi yang ditunjuk.
Dalam surah an-naml ayat 39-40 Allah berfirman:
قَالَ عِفۡرِیتࣱ مِّنَ ٱلۡجِنِّ أَنَا۠ ءَاتِیكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن تَقُومَ مِن مَّقَامِكَۖ وَإِنِّی عَلَیۡهِ لَقَوِیٌّ أَمِینࣱ قَالَ ٱلَّذِی عِندَهُۥ عِلۡمࣱ مِّنَ ٱلۡكِتَـٰبِ أَنَا۠ ءَاتِیكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن یَرۡتَدَّ إِلَیۡكَ طَرۡفُكَۚ
“Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu, dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya. Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip…” (QS. An-Naml : 39-40)
Setelah Singgasana Ratu Bilqis sampai di tempat, Nabi Sulaiman memerintahkan tentara dari golongan jin untuk mengubah bentuk Singgasana Ratu Bilqis tersebut.
Setibanya Ratu Bilqis di tempat Nabi Sulaiman, Ratu Bilqis merasa kagum melihat Singgasana indah yang ada di hadapannya. Setelah mengetahui bahwa Singgasana tersebut adalah miliknya Ratu Balqis masuk Islam. Dalam Alquran surah An naml ayat 44 Allah berfirman:
قَالَتۡ رَبِّ إِنِّی ظَلَمۡتُ نَفۡسِی وَأَسۡلَمۡتُ مَعَ سُلَیۡمَـٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Ya Tuhanku, sungguh aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.
Demikian saja artikel singkat kami dan kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis. Semoga bermanfaat dan terima kasih.