Download Kitab

Mengenal Kitab al-Majmu’ Syarah Muhazzab Imam Nawawi

Ahmad Alfajri Mengenal Kitab Majmu’ Syarah Muhazzab Karya Imam Nawawi.

Salah satu kitab yang sangat penting dalam literatur Syafiiah adalah Kitab Al-Muhazzab Karya al-Syairazi. Dari kitab ini, lahir kitab syarahan yaitu al-Bayan karya Yahya al-Imrani dan al-Majmu’ Syarah Muhazzab karya Imam Nawawi. Dari kedua kitab syarahan ini, Kitab Al-Majmu’ nya Imam Nawawi lebih populer dan lebih mendapatkan perhatian dari para ulama.

Perhatian besar para ulama Syafiiah ini bukannya tidak berasalan. Kitab Al-Majmu’ adalah sebuah kitab rujukan nomor dua setelah Kitab al-Tahqiq untuk memahami dan melacak pendapat muktamad dalam Mazhab Syafii.

Mengenal Kitab al-Majmu’ Syarah Muhazzab karya Imam Nawawi adalah sangat penting. Kitab al-Majmu’ ini merupakan salah satu referensi utama dalam bidang Fiqh lintas mazhab. Gaya penulisan Kitab Al-Majmu’ sangat mirip seperti Kitab Al-Umm karya Imam Syafii, Kitab al-Muhalla karya Ibnu Hazm, Kitab al-Mughni karya Ibnu Qudamah, Kitab Al-Mabsuth karya al-Sarakhsi, Kitab Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd dan Juga Fiqh Islam wa Adlillatuh karya Ulama Syafiiah modern yaitu Wahbah Zuhaili.

Nama nama kitab di atas, adalah kitab yang menyajikan informasi perbandingan mazhab dan juga argumentasinya. Jadi, Kitab Fiqh perbandingan dalam Mazhab apapun yang kita pelajari, pasti salah satu referensi utama yang digunakan adalah Kitab Al-Majmu’ Syarah Muhazzab.

Imam Nawawi adalah seorang ulama produktif. Banyak karya tulis penuh manfaat yang beliau hasilkan. Kitab Al-Majmu’ merupakan salah satu karya terbesar yang lahir dari jari jemari Imam Nawawi. Kitab Al-Muhazzab karya Imam Syairazi yang hanya berjumlah 140 halaman, berhasil disyarah oleh Imam Nawawi setebal 9 jilid.

Sangking tebalnya, pihak percetakan merilis Kitab al-Majmu’ dalam edisi 23 jilid. Dan hebatnya lagi 9 jilid tersebut atau 23 jilid versi cetakan, ternyata belum selesai ditulis oleh Imam Nawawi.

Imam Nawawi Hanya sempat menulis sampai pada Bab Riba saja. Tidak terbayang, berapa jilid versi cetakan penerbit jika Kitab Muhazzab tuntas disyarah oleh Imam Nawawi secara keseluruhan.

Isi Kitab Al-Majmu’ tidak terbatas hanya pada perbedaan pendapat di kalangan Ulama Syafiiah saja. Beragam pendapat dalam mazhab lainnya dibahas secara komprehensif. Lengkap dengan data, dalil dan juga kritik dalil. Setelah itu, barulah Imam Nawawi mengambil sebuah kesimpulan tentang mana pendapat paling kuat dari sekian banyak pendapat.

Komentar para ulama

Kualitas dan mutu terbaik yang terkandung dalam Kitab al-Majmu’ Syarah Muhazzab tidak perlu diragukan lagi. Para ulama berbagi testimonial dan komentar terkait dengan bagusnya kualitas Kitab Al-Majmu‘. Imam Asnawi berkata:

ليته أكمله، وانخرمت باقي كتبه

Andai saja Imam Nawawi menyelesaikannya, dan lenyaplah semua kitab-kitab beliau yang lain.

Maksud Imam Asnawi adalah jika penulisan Kitab Al-Majmuk dituntaskan oleh Imam Nawawi maka akan menghasilkan sebuah karya tulis terbaik dalam hidup Imam Nawawi. Bahkan, jika hasil karya lainnya musnah atau hilang semuanya maka Kitab Al-Majmu’ mampu menjadi pengganti semuanya.

Imam az-Zahabi juga menyatakan bahwa kualitas dan mutu Kitab Al-Majmu’ sangat bagus. Ibnu Katsir sangat mengagumi karya Imam Nawawi yang satu ini. Bahkan beliau berpandangan bahwa jika Al-Majmu’ ini penulisannya dituntaskan oleh Imam Nawawi, maka setelah itu tidak akan ada kitab kitab lainnya yang mampu menandinginya.

Sebagai bukti betapa tingginya kualitas dan mutu Kitab Al-Majmu’, Imam Taqiyyuddin Al-Subki saja ragu ragu untuk memenuhi permintaan para ulama lain yang semasa dengan beliau untuk menuntaskan penulisan Kitab Al-Majmu’. Beliau merasa tidak pantas menjadi sosok yang melanjutkan penulisan sebuah Kitab yang kualitasnya sudah diakui oleh ulama seluruh dunia.

Siapa yang tidak kenal dengan Imam Taqiyyuddin Al-Subki. Seorang ulama Syafiiyah terkemuka abad 8 Hijriah. Beliau baru berani memenuhi permintaaan menuntaskan penulisan Al-Majmu’ setelah shalat Istikharah.

Sistematikan Penulisan Kitab Al-Majmu’ Syarah Muhazzab

Menurut Imam Sayuthi, Sistematika penulisan Kitab Al-Majmu’ sama dengan gaya penulisan Kitab Al-Muhgni karya Ibnu Qudamah. Berikut ini adalah sistematika penulisan dan penyusunan Kitab Al-Majmu’ yang digunakan oleh Imam Nawawi.

Pertama: Mengurai Aspek Bahasa

Perlu diketahui bahwa ilmu bahasa merupakan salah satu kepiawan Imam Nawawi. Beliau berguru langsung pada seorang tokoh Ilmu Nahwu paling terkenal yaitu Ibnu Malik, pengarang Kitab Alfiyyah. Kitab Alfiyah Ibnu Malik ini menjadi hafalan wajib bagi santri dayah seluruh Indonesia.

Aspek bahasa yang ditekankan Imam Nawawi adalah Lafaz Gharib (kata yang masih asing ditelinga) yang terdapat dalam Al-Quran, Hadits dan dalam Matan Kitab Al-Muhazzabnya Imam Syairazi. Langkah langkah yang diterapkan adalah mengurai makna secara bahasa, lalu penjelasan derivasi lafaznya dari aspek Ilmu Sharaf, dan dilanjutkan dengan penjelasan lafaz sebagai Istilah Fiqh.

Kedua: Menyertakan Hadis

Langkah selanjutnya adalah mengutip hadis dan riwayat yang berkaitan dengan tema pembahasan. Kutipan hadis disini bukan hanya sekedar copy paste, tapi juga mentakhrij sanad dan matan hadis. Sehingga, kualitas dan kategori hadis dapat dipahami dengan jelas.

Dan yang perlu digaris bawahi adalah tidak ada satupun hadis palsu (maudhu’) dalam Kitab Al-Majmu’. Setiap Hadis atau riwayat yang masuk dalam kategori Dhaif (lemah), Imam Nawawi pasti menerangkannya.

Ketiga: Menerangkan pendapat Terkuat

Langkah selanjutnya, Imam Nawawi membahas problematika hukum fiqh secara komprehensif. Semua pendapat yang berkaitan dengan kasus hukum tersebut dipaparkan secara terbuka. Lalu beliau juga membandingkan dengan pendapat ulama lain di luar Mazhab Syafii.

Secara Pribadi, beliau banyak mendukung pendapat dalam Mazhab Syafii. Isi Kitab Al-Majmu’ terpanjang adalah pada bagian mengurai hal ini. Oleh sebab itu, banyak hal yang ditambahkan dan tidak ada dalam Muhazzab karya Imam Syairazi, seperti furu’ (فرع), tatimmah (تتمة), dan zawaid (زائدة).

Keempat: Membubuhkan biografi tokoh

Langkah terakhir adalah menerangkan biografi singkat tentang nama nama tokoh yang disebutkan dalam Kitab Muhazzab. Meskipun singkat, tapi sudah lumayan untuk memahami akar masalah fiqh yang sedang dibahas.

Dari sistematika diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Kitab Al-Majmu’ tidak hanya dapat dijadikan sebagai referensi fikih saja. Banyak hal lain yang dapat dijadikan rujukan seperti definisi sebuah istilah (تعريف), batasan lafaz (الضبط), ilmu Takhrij Hadis (تخريج), ilmu menyikapi perbedaan dan juga biografi tokoh.

Penyempurnaan Kitab Al-Majmu’ Syarah Muhazzab

Allah berkehendak lain, Imam Nawawi sebagai seorang ulama muda dan produktif, meninggal dunia di usia muda yaitu 45 tahun. Kitab Al-Majmu’ yang sedang ditulisnya pun tidak selesai hingga tamat. Dalam masa penulisan, Imam Nawawi punya firasat bahwa Al-Majmu’ yang sedang dirintisnya tidak akan selesai.

Beliau pernah berpesan pada seorang murid yaitu Ibnu al-‘Atthar untuk menyempurnakan Kitab Al-Majmu’. Tetapi, Ibnu Al-‘Athar tidak berhasil menyempurnakannya sesuai harapan sang guru.

Seratus tahun kemudian, muncullah sosok seorang ulama atas permintaan ulama ulama lainnya melanjutkan penyempurnaan Kitab Al-Majmu’. Beliau adalah Taqiyyudin al-Subki (W. 756 H).), namun target belum juga tercapai. Beliau mensyarah hanya sampai pada bab al-Radd bi al-‘Aib. Tapi, masalah ini sifatnya belum final. Masih ada perbedaan dikalangan peneliti, sejauh mana penulisan Taqiyuddin al-Subki.

Patut untuk direnungkan sebuah pernyataan dari Imam Sakhawi yang membuat bulu kuduk kita berdiri bahwa tidak ada seorang pun ulama yang berhasil menyempurnakan Kitab Al-Majmu’. Diantaranya adalah Ismail al-Husbani, Taqiyyudin al-Subki, Ibnu al-Naqib, al-‘Iraqi, al-Razi dan juga Imam Bulqaini sebagai penulis Kitab Al-Yanbu’ fi Takmilah al-Majmu’ “الينبوع في تكملة المجموع”. Hal ini merupakan sebuah bentuk Keramat (karamah) nya Imam Nawawi.

Pada abad modern, ada seorang tokoh yang bernama Najib al-Muthi’i berhasil melakukan penyempurnaan Kitab al-Majmu’. Namun, siapa sosok Najib Al-Muthi’i ini masih ada perbedaan pendapat. Apakah Najib al-Muthi’i penyempurna karya Imam Nawawi ini adalah Najib al-Muthi’i yang merupakan seorang tokoh dalam Mazhab Hanafi?

Konon, nama asli Najib Al-Muthi’i ini adalah Mahmud Ibrahim al-Thawabi. Beliau terpaksa mengganti identitas untuk menghindari ditangkap pemerintah yang saat itu dijabat oleh Gamal Abdel Nasser.

Beliau pernah ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Dan setelah bebas, beliau baru menggarap penyempurnaan Kitab Al-Majmu’. Namun, banyak yang menilai bahwa karya beliau tersebut terlihat seperti kurang optimal dan terkesan terburu buru. Dan ini salah satu nilai minus dari karya beliau.

Bahkan, ada yang mengklaim bahwa karya Al-Muthi’i sebenarnya hasil copy paste dari dua kitab lainnya yaitu Al-Mughni karya Ibnu Qudamah dan al-Bayan karya al-Imrani.

Selain al-Muthi’i, Isa Manun pengarang Kitab Nabras al-‘Uqul juga disebut sebut sebagai tokoh yang melakukan penyempurnaan Al-Majmu’. Dan ada juga penyempurnaan gabungan yang melibatkan minimal 8 orang doktor dan sudah diterbitkan oleh percetakan Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah. Cuma, hasilnya dianggap sangat tidak memuaskan dan diklaim lebih bagus karya miliknya al-Muthi’i.

Perlu digaris bawahi bahwa siapapun yang menggarap penyempurnaan Kitab Al-Majmu’ pasti kualitasnya tidak akan sebanding seperti tulisan Imam Nawawi. Hal ini dapat kita rasakan langsung saat mengaji dan mengkaji Kitab Al-Majmu’ dan kitab penyempurnaannya.

Toh, karya Imam Subki saja rasanya masih sangat berbeda, apalagi karya tokoh tokoh yang kualitas keilmuannya masih diragukan.

Download Kitab Al-Majmu’ Syarah Muhazzab

Disini kami sediakan link untuk mengunduh Kitab al-Majmu’ Syarah Muhazzab karya Imam Nawawi dan dilengkapi oleh Imam Subki serta ditahqiq oleh al-Muthi’i. Jika nantinya ada link yang error, mohon untuk menghubungi kami agar diganti dengan link yang valid.

Kitab : Syarah Muhazzab.
Penulis: Imam Nawawi.
Penyempurna: Imam Subki.
Pentahqiq: Najib al-Muthi’i.
File: PDF 213 MB.
Jilid : 23 Jilid.
Penerbit: Dar al-Irsyad – Saudi Arabiya.

Download Disini

Lihat Semuanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker