
Sofyan – Memahami Arti Riya Dalam Islam

Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah.
Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya.
Allah bertanya kepadanya: ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’
Ia menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’
Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’
Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.
Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an.
Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya.
Kemudian Allah menanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’
Ia menjawab: ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al-Qur`an hanyalah karena engkau.’
Allah berkata: ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al-Quran supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Quran yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’
Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.
Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda.
Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya).
Allah bertanya: Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’
Dia menjawab: Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infak pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’
Allah berfirman: Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’
Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.
Pengertian Riya
Pengertian riya’ menurut bahasa berasal dari kata al Riya’u yang artinya menampakkan. Yaitu memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.
Secara istilah riya’ adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah semata.
Menurut Imam Ghazaly, riya’ adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia.” (QS. al-Baqarah [2]: 264).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapatkan pujian atau penghargaan.
Salah satu sifat yang erat kaitannya dengan riya’ adalah sum’ah yaitu suka memperdengarkan atau menceritakan kebaikannya kepada orang lain.
Sebab-sebab Riya
1) Terlalu dikagumi orang lain
2) Lari dari celaan
3) Rakus akan apa yang diperoleh/ terdapat pada orang lain
4) Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan
5) Senang karena lezatnya pujian orang lain
6) Lalai akan dampak buruk riya’
Dampak Negatif
1) Riya’ lebih berbahaya dari pada fitnah Dajjal
2) Nilai amal saleh hilang.
3) Riya’ adalah syirik khofi (tersembunyi)
4) Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
5) Akan merasa hampa dan kecewa apabila perhatian dan pujian yang ia harapkan ternyata tidak didapatnya.
6) Terkena penyakit rohani berupa gila pujian atau gila hormat
7) Bisa menimbulkan pertengkaran bila ia mengungkit-ungkit kebaikannya pada orang lain.
8) Lebih sangat merusak dari pada serigala menyergap domba
9) Menjadi sebab azab di neraka
10) Menambah kesesatan seseorang
Cara Menghindari Riya
Penyakit riya’ jangan dibiarkan terus menerus merusak jiwa kita.
Kita harus berupaya untuk menghindarinya dengan cara sebagai berikut.
1) Memperbaiki niat ibadah semata-mata karena Allah
2) Menghindari sikap suka memamerkan perbuatan baik
3) Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan
4) Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah
5) Mengingat bahaya perilaku riya’
6) Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’
7) Hidup sederhana
Demikian saja artikel kami tentang Memahami Arti Riya Dalam Islam. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.
Simak Video tentang Riya yang sudah tertanam bertahun tahun di bawah ini:
One Comment