Ahmad Alfajri – Memahami Arti Subhanallah Dan Masya Allah
Umat Islam diperintahkan untuk selalu berdzikir dan mengingat allah dalam berbagai kondisi. Baik saat berdiri, duduk maupun berbaring, tidak boleh luput dari mengingat Allah.
Lafaz zikir dan tata cara berzikir juga berbeda-beda sesuai dengan kondisinya. Ada lafaz zikir yang diistilahkan sebagai tasbih, takbir, tahmid, tahlil, hauqalah, dan lain sebagainya
Tasbih adalah dzikir dengan ucapan Subhanallah. Takbir adalah dzikir dengan ucapan Allahu Akbar. Tahmid adalah dzikir dengan ucapan Alhamdulillah.
Tahlil Adakah zikir dengan ucapan Lailahaillallah. Hauqalah adalah dzikir dengan ucapan La haula wala quwwata illa Billah dan beragam lafaz lafaz zikir lainnya.
Akhir-akhir ini beredar isu bahwa Banyak masyarakat yang salah, tidak tepat dan tertukar dalam menggunakan lafaz zikir Subhanallah dan Masya Allah.
Pada artikel ini kami ingin menulis dan menjawab Benarkah praktik ucapan Dzikir Subhanallah dan Masya Allah, oleh masyarakat selama ini salah dan tidak tepat?
Pengertian Subhanallah dan Masya Allah
Subhanallah adalah bahasa Arab dan jika diterjemahkan bermakna maha suci Allah. Zikir Subhanallah secara lengkap yaitu Subhanallah wabihamdihi subhanallahiladzim artinya maha suci Allah dan dengan memujinya suci Allah yang Maha Agung.
Dzikir dengan lafadz Subhanallah adalah dzikir yang sangat disukai oleh Allah. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menjelaskan keutamaan mengucapkan dzikir Subhanallah:
“Dua kalimat yang ringan dalam lisan, berat dalam timbangan dan disukai oleh Ar-Rahman adalah subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim. (Mahasuci Allah dengan memuji-Nya, Mahasuci Allah yang Maha Agung).
Dari aspek bahasa, Subhanallah bermakna unazzihullah ‘amma laa yaliiqu bihi min sifaatin yakni aku menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak untuk-Nya.
Adapun dzikir dengan lafaz Masya Allah memiliki arti bahwa apa saja yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi Dan apa saja yang tidak dikehendaki oleh Allah pastilah tidak akan pernah terjadi.
Waktu Terbaik mengucapkan subhanallah dan masya Allah
Untuk mengetahui kapan dan dan saat kondisi bagaimana dzikir dengan lafadz Subhanallah dan Masya Allah digunakan adalah melihat langsung praktik yang dilakukan oleh Baginda Nabi dan juga para sahabat.
Dzikir dengan lafadz Subhanallah dibaca oleh Nabi dan para sahabat sebagai bentuk Ungkapan perasaan atas beberapa hal di bawah ini
- Saat melihat atau mengalami sesuatu peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak sesuai dengan keinginan
- Saat melihat atau menyaksikan sesuatu peristiwa yang sangat indah
- Saat melihat atau menyaksikan sesuatu peristiwa yang sangat menakjubkan dan mengherankan
Dalil bahwa zikir dengan redaksi Subhanallah dibaca dalam kondisi seperti di atas adalah Hadits Dari Abu Hurairah:
Suatu ketika Rasulullah bertemu dengan Abu Hurairah pada sebuah jalan di Madinah. Saat itu Abu Hurairah dalam keadaan junub. “Kemudian aku bersembunyi dari Rasulullah, lalu beliau pergi dan mandi kemudian menemuiku kembali.” Beliau bertanya : “Kamu tadi di mana Abu Hurairah?”. “Aku tadi sedang junub, dan aku tidak ingin duduk bersamamu dalam keadaan tidak suci (junub)” jawab Abu Hurairah. Kemudian Rasulullah berujar : “Subhanallah, sesungguhnya seorang mukmin tidaklah najis.”
Selain dari beberapa apa peristiwa di atas redaksi dzikir Subhanallah juga dibaca sebagai bentuk menegur imam salat atas kesalahannya
Adapun dzikir dengan ungkapan Masya Allah Jika ditinjau dalam ayat dan hadis juga tidak jauh berbeda dengan ungkapan Subhanallah.
Dzikir dengan lafadz Masya Allah dibaca juga dalam kondisi sedang mendapatkan nikmat. Sebab dzikir Masya Allah adalah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah
Berkaitan dengan redaksi dzikir Masya Allah terdapat sebuah riwayat hadis dari Nabi Muhammad yaitu:
“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan, berupa istri, harta atau anak kemudian mengucapkan : masya Allah laa quwwata illaa billaah kecuali dia akan terjaga dari segala gangguan sampai keinginannya dia meninggal. Kemudian Rasulullah membaca surah al-Kahfi ayat 39.”
Redaksi ayat yang terdapat dalam surat al-kahfi ayat 39 adalah
وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا
“Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, “Masya Allah, laa quwwata illaa billaah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.”
Ungkapan Masya Allah sering juga dibaca secara lengkap yaitu Masya Allah La haula wala quwwata illa Billah artinya tidak ada daya dan tidak ada upaya kecuali atas izin Allah
Dalam pengucapan Masya Allah dan La haula wala quwwata illa Billah terkandung makna penyerahan diri seorang hamba atas apa saja kehendak Allah. Manusia adalah hamba yang lemah dan Hanya Allah lah zat yang paling kuasa.
Kesimpulan
Redaksi pengucapan Subhanallah dan Masya Allah memiliki makna yang hampir sama. Perbedaan hanya sedikit yaitu Subhanallah digunakan dalam kondisi atau situasi untuk mengagungkan Allah.
Adapun pengucapan Masya Allah digunakan dalam kondisi atau situasi memohon perlindungan dari Allah agar tidak terkena efek negatif dari iri dengki orang lain.
Oleh sebab itu, jika ada sahabat kita yang mengucapkan Subhanallah dan Masya Allah itu adalah sangat baik. Dan jangan mudah mengklaim bahwa penggunaan Subhanallah dan Masya Allah yang mereka baca itu salah dan tidak tepat.
Sebab Subhanallah dan Masya Allah digunakan sama-sama dalam konteks kagum, takjub dan Terkesima. Perbedaan keduanya hanya sedikit saja dan penggunaannya hampir sama.
Jadi isu bahwa Banyak masyarakat yang telah salah, tidak tepat dan tertukar dalam mengucapkan zikir Subhanallah dan Masya Allah adalah tidak sepenuhnya benar.
Demikian saja artikel kami tentang ungkapan Memahami Arti Subhanallah Dan Masya Allah . Jika ada tanggapan, silahkan ditinggalkan pada kolom komentar. Terima Kasih.
One Comment