Sofyan – Mengenal Kisah Nabi Luth Lengkap
Nabi Luth adalah salah satu nabi yang diutus untuk negeri Sodom dan Gomarah (Amurah). Beliau ditugaskan berdakwah di Sadum, Syam, Palestina.
Namanya disebutkan sebanyak 27 kali dalam al-Qur’an. Berikut diantara Firman Allah tentang kisah Nabi Luth dalam berjuang terhadap kaumnya:
وَلُوطًا آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ تَعْمَلُ الْخَبَائِثَ ۗ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ
“Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota, yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik (QS. al-Anbiya’ [21]: 74)
Semoga dengan Mengenal Kisah Nabi Luth Lengkap dapat kita jadikan ibrah dan hikmah serta keteladan.
Daftar Isi
Kisah Kaum Nabi Luth
Masyarakat Sodom adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab.
Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela, kaum yang sangat keji dan buruk dalam tingkah lakunya, yang senang melakukan hubungan bersenggama antar sesama yang di sebut (homoseks) bagi pria dan (lesbian) bagi perempuan.
Selain itu mereka bayak melakukan perampokan, mencuri, berjudi serta beraneka ragam kejahatan lainya. Kegiatan seks keji ini mereka menganggapnya biasa saja dan hal yang wajar dilakukan untuk melampiaskan nafsunya.
Seolah-olah mereka terjebak dalam kesesatan yang nyata tanpa memperdulikan apapun.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya, diutuslah Nabi Luth keturunan dari Haran Bin Tarah yaitu Azar dan keponakan dari Ibrahim, sebagai Rasul.
Beliau banyak mengikuti hijrah bersama Nabi Ibrahim sebelum Luth di utus kepada kaum Sodom. Sodom merupakan suatu penduduk yang bertempat di Ardan.
Dakwah Nabi Luth
Nabi Luth mengajak kaum Sodom untuk beriman dan beribadah kepada Allah, meninggalkan kebiasaan mungkar, tetapi kebanyakan kaumnya mendustakan, mereka mengatakan bahwa Nabi Luth sok suci.
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ
”Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul. (QS. ash-Shu’ara’[26]: 160)
Bahkan catatan kejahatan mereka ditambah dengan kejahatan baru yang belum pernah terjadi di muka bumi. Mereka memadamkan potensi kemanusiaan mereka dan daya kreativitas yang ada dalam diri mereka.
Yaitu kejahatan yang belum pernah dilakukan seseorang sebelum mereka, dimana mereka berhubungan seks dengan sesama kaum lelaki (homoseks).
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ * أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
”Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji) itu sedang kamu memperlihatkan (nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).” (QS.an-Naml [27]: 54-55).
Nabi Luth menyampaikan dakwah kepada mereka dengan penuh ketulusan dan kejujuran. Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berlalu, dan Nabi Luth terus berdakwah.
Istri Nabi Luth
Namun tak seorang pun yang mengikutinya dan tiada yang beriman kepadanya kecuali keluarganya. Bahkan keluarganya pun tidak beriman semuanya.
Istri Nabi Luth yang bernama Wa’ilah kafir seperti istri Nabi Nuh:
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
”Allah membuat istri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).” (QS. at- Tahrim [66]: 10)
Nabi luth berjuang menasehati mereka tanpa lelah. Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan:
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
“Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwahkan dirinya) bersih.” (QS. an-Naml [27]: 56).
Karena mereka tidak mau mendengarkan nabi luth dan tetap melakukan perbuatan sesat itu, maka Nabi Luth memohon kepada Allah agar Dia menolongnya dari kaumnya,
قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ
”Ya,Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu. ”(QS.al-Ankabut [29]: 30)
Malaikat Menyamar menjadi Lelaki Tampan
Akhirnya Allah menurunkan azab kepada mereka dengan mengutus malaikat menghancurkan segala nikmat yang Allah berikan kepada mereka, dengan cara mengutus malaikat untuk datang ke rumah Luth menyerupai lelaki yang cukup tampan.
Lelaki tampan ini mengetuk pintu rumah Nabi Luth dan mengucapkan salam. Ketika Nabi Luth membukakan pintu, Nabi Luth heran dengan pemuda ini yang ia tidak kenal berkunjung ke tempatnya.
Dalam hati Nabi Luth bertanya kepada dirinya sendiri, ada perlu apakah pemuda ini bertamu kerumahnya sekaligus Nabi Luth khawatir dengan ketampanannya itu menyebabkan penduduk di sini bisa berbuat keji kepada pemuda ini nantinya kata Nabi Luth dalam hati.
Pemuda ini tidak memberitahu sama sekali kepada Nabi Luth bahwa dia ini adalah malaikat yang menyamar sebagai seorang pemuda yang tampan.
Kemudian hal yang tidak di inginkan Nabi Luth terjadi, para laki-laki yang ada disana langsung berbondong-bondong ke tempatnya Nabi Luth untuk menyaksikan lelaki tampan tersebut sekaligus untuk mengajaknya berbuat keji yaitu berhomoseks.
Nabi luth ketika itu langsung melindungi pemuda ini dari para lelaki yang ingin berbuat keji kepadanya, namun karena terlalu banyaknya laki-laki, Nabi Luth sangat kewalahan menghadapi mereka.
Terlihat muka Nabi Luth yang sangat khawatir, malaikat lalu memberitahukan kepada Nabi Luth bahwa dia adalah seorang malaikat yang menyamar untuk menghancurkan tempat ini.
Setelah penduduk Sodom mengetahui perihal tamu tampan yang ada di rumah Luth, dengan buas dan penuh nafsu, mereka pun segera menuju rumah Luth.
Nabi Luth Mempertahankan Tamu
Dan sesampai mereka di rumah Luth, didapati pintu rumah Luth tertutup. Kaum Luth pun lantas berteriak, ”Luth, bukalah pintu rumahmu jika tak ingin kami membukanya dengan paksa!”
Istri Luth berusaha mencari Luth, dan ternyata ia menjumpai suaminya meninggalkan tamunya itu dalam kamar. Ia kemudian mengintai dari balik tirai dan hatinya merasa senang. Di luar, teriakan kaum Luth semakin menjadi-jadi.
Akibatnya, dari balik pintu, Luth hanya bisa berkata kepada kaum Sodom,
يَا قَوْمِ هَٰؤُلَاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي ۖ أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ
“Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang bisa membedakan (baik dan buruk)? ”(QS.Hud [11]: 78).
Tetapi ucapan Luth tak diindahkan kaumnya.
قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ
“Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki. “(QS.Hud [11]: 79).
Luth masih dihinggapi rasa khawatir. Tetapi, tamu itu berkata lagi.
”Bukakan pintu dan tinggalkan kami bersama mereka!”
Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi kesempatan bagi orang–orang haus terhadap lelaki itu masuk. Mereka pun menyerbu masuk.
Namun malangnya ketika pintu dibuka dan para penyerbu menginjakkan kaki mereka untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu pun.
Malaikat-malaikat tadi telah membutakan mata mereka. Sementara itu, para penyerbu rumah Nabi Luth dalam keadaan kacau balau berbenturan satu dengan yang lain berteriak-teriak, bertanya-tanya apa gerangan yang menjadikan mereka buta mendadak.
Azab Kaum Nabi Luth
Lalu, bertanyalah Luth kepada utusan Allah itu,
”Apakah kaumku akan dibinasakan saat ini juga?”
Utusan Allah memberitahukan bahwa azab akan ditimpakan kepada kaum Luth pada waktu subuh nanti. Mendengar Malaikat itu, Luth segera berpikir, bukankah waktu subuh sudah dekat?
Luth pun diperintahkan segera pergi dengan membawa keluarganya pada akhir malam dan keluarga Luth akhirnya pergi ke luar kota, tidak bersama dengan Wa’ilah.
Karena istri Luth telah berkhianat kepada suaminya dan telah membantu orang-orang yang berbuat kerusakan, dan ia harus menerima akibatnya. Maka turunlah azab atas dirinya, bersama semua kaum Luth yang ingkar itu.
”Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” (QS.Hud [11]: 82-83).
Demikianlah, akhir dari kisah istri luth dan kisah penduduk Sodomi yang telah melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh penduduk bumi sebelumnya karena mereka melampiaskan nafsu dengan mendatangi lelaki (sodomi), bukannya mendatangi wanita.
Akhir kisah yang menyedihkan dari istri luth dan penduduk sodomi yang ditimpa azab yang amat pedih. Istri nabi luth ikut terkena azab karena dia mengingkari ajaran yang di bawakan suaminya (Nabi Luth).
Adapun sang anak mereka selamat dari azab, karena mengikuti ajaran ayahnya. Kini mereka yang selamat hidup rukun dan hidup sesuai dengan ajaran islam serta menyebarkannya
Pesan Moral dan Keteladanan Nabi Luth
a. Kegigihan Nabi Luth berdakwah mengajak kaum Sodom untuk meninggalkan perilaku yang merusak patut kita jadikan teladan.
Dalam menghadapi kaumnya, Nabi Luth memiliki beberapa keistimewaan diantaranya.
- Pantang menyerah terhadap kaumnya
Sekali-kali Nabi Luth menyerukan kepada kaumnya untuk meninggalkan kebudayaan menyimpang yaitu homoseks, namun karena sudah terlanjur hancur moral masyarakat di sana mereka pun tidak mau mendengar perkataan Luth. Hanya sebagian kecil saja yang mau mengikuti ajaran Nabi Luth.
- Tabah dalam menghadapi hujatan dari kaumnya
Mereka tidak mau mengikuti ajaran Nabi Luth dan justru memperolok Nabi Luth dengan kata-kata ”Sok suci” bahkan mereka tega mengusir Nabi Luth kalau tidak mau menghentikan dakwahnya.
- Tetap bertanggungjawab mengemban tugas menyampaikan risalahnya.
Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau perorangan beriman kepada Allah, beramal saleh dan menjauhi kemaksiatan.
- Sabar dalam menghadapi ujian cobaan baik yang datang dari kaumnya ataupun dari istrinya sendiri yang justru membangkang pada dakwahnya.
- Peduli ketika memikirkan malaikat yang menyamar sebagai seorang pemuda, dikhawatirkan keselamatannya dari nafsu para kaumnya.
b. Sikap pribadi dalam satu keluarga, mempunyai karakter yang beragam. Walaupun demikian sikap pembangkangan dan penghianatan istri terhadap suami sangatlah tidak wajar dan bernilai rendah.
c. Cobaan dan rintangan dalam berdakwah bisa datang dari manapun, termasuk keluarga dekat seperti istri Nabi Luth malah menjadi penghalang dakwah Nabi Luth.
d. Sikap membangkang terhadap perintah Allah dan tidak mau bertaubat akan mendatangkan azab Allah seperti yang menimpa kaum Sodom.
e. Siksa atau azab yang menimpa komunitas manusia tentu bukan salah dan kemauanAllah, tetapi oleh karena perilaku anggota masyarakat itu sendiri.
Ibrah
Maraknya isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) belakangan ini mengharuskan kita semua belajar lagi dan mengambil hikmah dari kisah Nabi Luth As. dan kaumnya yang dikenal berperilaku menyimpang, yaitu kaum homoseksual (liwath).
Mengenal Kisah Nabi Luth secara Lengkap benar-benar bisa kita ambil pelajaran terhadap keadaan kehidupan sekarang antara lain.
a. Perbuatan homoseksual (pria atau wanita penyuka sejenis) disebut fahisyah (al- Ankabut 28)
Menurut Muhammad al-Hijaz dalam at-Tafsir al-wadhih, esensi fahisyah itu adalah perbuatan yang sangat keji, buruk, menjijikan dan sangat membahayakan.
Bahkan saking keji dan nistanya, Allah memberi sifat kaum homoseksual tersebut dengan tiga sifat yaitu kaum yang bodoh, kaum yang melampaui batas kemungkaran dan kaum yang melampaui batas aturan Allah.
b. Perilaku lesbian dan gay kaum Luth As itu disebut mungkar (ditolak keras, tidak bisa diterima norma agama, etika, atau hukum), bahkan kaum Nabi Luth menantang nabinya untuk meminta didatangkan azab Allah Swt.
c. Perilaku kaum nabi Luth itu dinilai Zalim, baik zalim pada dirinya sendiri ataupun orang lain. Banyak riset menunjukkan timbulnya penyakit aids adalah karena hubungan seksual sesama jenis, melalui perilaku seks anal (dubur) yang oleh Nabi Saw. secara tegas dilarang.
d. Perilaku kaum Nabi Luth itu musrif artinya sungguh keterlaluan, atau melampaui batas kepatutan dan kewajaran (abnormal), hewan yang tidak punya akal saja tidak ada yang menyukai sesama jenis. Artinya perilaku kaum Nabi Luth itu lebih hina dari pada perilaku hewan.
e. Perilaku kaum Nabi Luth itu dinilai Mufsid (merusak), merusak tujuan dan fungsi pernikahan yaitu reproduktif secara sehat dan halal sekaligus merusak spiritual dan masa depan manusia.
f. Perilaku kaum Nabi Luth itu jelas melanggar HAM, melawan nurani dan fitrah kemanusiaan yang benar dan lurus, mematikan proses reproduktif melalui pernikahan berbeda jenis dan mematikan masa depan kemanusian.
g. Karena keji dan nistanya perbuatan homoseksual, maka Allah menurunkan siksa kepada mereka enam siksaan sebagai berikut.
6 Azab Kaum Nabi Luth
- Allah menurunkan hujan batu
- Allah membutakan mata mereka
- Allah membalikkan negeri mereka sehingga tanah menjadi atap dan atap menjadi tanah
- Allah menurunkan hujan sangat dahsyat dan hebat
- Allah menurunkan suara keras yang sangat menggelegar
- Allah menurunkan angin yang sangat kencang yang membawa bebatuan
Sungguh siksaan yang sangat mengenaskan sekaligus hukuman yang sangat menyeramkan.
Semua itu Allah jelaskan agar apa yang terjadi dengan kaum Nabi Luth As tidak terulang lagi pada masa-masa setelahnya.
Karena itu, di penghujung kisah Nabi Luth As Allah menegaskan bahwa semua itu sejatinya menjadi pelajaran bagi orang orang yang selalu mengambil pelajaran, juga bagi orang-orang yang beriman
Demikian saja artikel kami tentang Mengenal Kisah Nabi Luth Lengkap. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.
One Comment