Ahmad Alfajri – Mengenal Kitab al Risalah Imam Syafii
Mayoritas umat Islam indonesia adalah penganut mazhab Syafii. Hal ini disebabkan lembaga pendidikan agama atau dayah di Indonesia semua mempelajari Kitab Mazhab Syafii. Dimulai Matan Taqrib hingga Kitab Induknya Imam Syafii yaitu Al-Umm.
Otomatis, setiap putusan hukum dari lembaga Negara seperti MUI dan Peradilan harus mengacu pada Mazhab Syafii. Tidak mungkin menggunakan Mazhab lain sebagai rujukan putusan hukum, sebab tidak ada pendidikan Mazhab lain di Indonesia.
Kalaupun ada satu dua orang yang bermazhab selain Mazhab Syafii, mungkin hanya ikut ikutan saja. Bukan berasal dari pendidikan Mazhab. Setau saya, belum ada lembaga pendidikan di Indonesia yang mengajarkan Kitab Mazhab lain mulai dari Matan paling rendah hingga Kitab Induk Mazhab.
Meskipun mayoritas umat Islam Indonesia bermazhab Syafii, namun sangat banyak yang belum tahu bahwa Imam Syafii mendirikan Mazhab dengan kaedah kaedah yang super ketat. Kitab al-Risalah merupakan kitab karya Imam Syafii yang berisi kaedah Istinbath (penggalian) hukum.
Kaedah kaedah Penggalian hukum inilah yang digunakan oleh murid dan ulama lainya setelah generasi Imam Syafii dalam memutuskan hukum. Explorasi para ulama terhadap Kitab Al-Risalah membuah hasil gemilang. Lahir dua bidang keilmuan yang sangat penting yaitu Ushul Fiqh dan Ushul Hadist
Latar Belakang penulisan Kitab Risalah
Ada klaim bahwa Kitab al-Risalah bukanlah tulisan Imam Syafii. Klaim ini dibantah dengan tegas oleh Syekh Ahmad Syakir (pentahqiq Kitab al-Risalah). Menurut Syekh Ahmad Syakir, sebab penulisan Kitab al-Risalah ini adalah atas permintaan Abdurrahman bin Mahdi.
Imam Syafii diminta untuk menulis sebuah karya yang berkaitan dengan keilmuan Al-Quran dan Hadits. Saat itu Imam Syafii sedang berada di Baghdad Irak dan Abdurrahman bin Mahdi berada di Makkah. Setelah menulis, karya Imam Syafii ini disalin oleh murid beliau dan dikirim ke Makkah. Dan karya itupun dinamakan dengan Risalah (surat).
Setelah Imam Syafii pindah ke Mesir, Kitab Risalah ini direvisi kembali oleh Imam Syafii. Jadi, Kitab Risalah punya dua versi, yaitu: versi Qadim (lama) dan versi Jadid (baru).
Tetapi, Kitab Risalah versi Qadim (lama) tidak ditemukan lagi. Kitab Risalah yang beredar sekarang adalah versi revisi atau versi baru.
Testimoni Ulama
Imam Muzani adalah salah seorang murid Imam Syafii. Beliau memberikan testimoni tentang Kitab Risalah karya beliau:
أنا أنظر في «كتاب الرسالة» عن الشافعي منذ خمسين سنة، ما أعلم أني نظرت فيه من مرة إلا وأنا أستفيد شيئاً لم أكن عرفته
Saya mengkaji kitab Risalah Imam Syafii sejak 50 tahun lalu. Setiap kali saya mengkajinya pasti saya temukan ilmu baru yang sebelumnya tidak aku ketahui
Imam Muzani menelaah Kitab Risalah sang guru saat itu sudah 50 tahun. Dan dalam kurun 50 tahun tersebut, beliau telah mengkhatamkan Kitab Risalah sebanyak 500 kali. Jika dikalkulasikan, Imam Muzani menamatkan mengkaji Kitab Risalah sebulan satu kali. Ini bermakna bahwa sebanyak 500 bidang keilmuan baru yang beliau peroleh dari Kitab Risalah.
- Baca Juga : Hukum Aqiqah dalam Islam
- Baca Juga : Teks Bacaan Ratil Al Athos
Download Kitab Risalah
Demikian saja artikel singkat tentang Mengenal Kitab al Risalah Imam Syafii. Disini kami sediakan juga link untuk mengunduh Kitab Risalah Karya Imam Syafii. Tapi perlu digaris bawahi adalah jangan cukupkan hanya Kitab PDF saja. Usahakan untuk membeli Kitab Risalah versi Kitab/buku. Adapun Kitab Risalah versi PDF ini dapat digunakan saat mendesak saja, seperti lupa membawa Kitab Risalah versi cetakan.
2 Comments