Ahmadalfajri.com – Mengoptimalkan Bulan Muharram Dengan Amal Kebaikan
Selamat datang kepada seluruh pengunjung setia di blog sederhana kami ini.
Pada artikel kali ini, kami akan membagikan sebuah contoh teks khutbah jumat yang berjudul : Mengoptimalkan Bulan Muharram Dengan Amal Kebaikan
Contoh teks khutbah jum’at ini kami kutip dari situs : nuponorogo.or.id
Contoh teks khutbah jum’at ini ditulis oleh : Muqorrobin – Wakil Katib PCNU Ponorogo
Perlu anda perhatikan bahwa cara membaca rukun khutbah jumat haruslah disesuaikan dengan lingkungan dan jamaah masjid setempat agar tidak menimbulkan kegaduhan dikalangan jamaah shalat.
Sebab, ada yang membaca dua rukun khutbah setelah selesainya menyampaikan mau’idhah.
Dan ada juga yang membaca rukun khutbah pertama, lalu memberikan tausiyah dan mau’idhah dan diakhiri dengan rukun khutbah yang ke dua.
Intinya, pelajari dan sesuaikan cara membaca rukun khutbah agar jamaah merasa nyaman dan khusyuk melaksanakan shalat jumat.
Di bawah ini adalah contoh khutbah jumat yang berjudul :
Mengoptimalkan Bulan Muharram Dengan Amal Kebaikan
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benar taqwa, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjahui larangan-larangan-Nya.
Jam berganti jam. Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Tahun berganti tahun. Tidak terasa, kita sekarang sudah berada di awal tahun hijriyyah, 1443.
Waktu berjalan terasa sangat cepat. Jatah umur kita semakin menipis. Ajal kita semakin dekat. Maut ibarat pedang terhunus yang setiap saat bisa saja menebas batang leher kita.
Kita tidak tahu kapan kita meninggalkan dunia yang fana ini. Kita juga tidak tahu di mana kita akan mengakhiri hayat kita.
Dan Subhanallah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan awal tahun hijriyyah itu bulan haram, dan menjadikan akhir tahun hijriyyah pun bulan haram.
Tahun hijriyyah di mulai dengan bulan Muharram dan di akhiri dengan bulan Dzulqa’dah.
Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah swt mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini.
Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya. Beliau menyatakan:
وَمَعْنَى الْحَرَمِ: أَنّ الْمَعْصِيَّةَ فِيْهَا أَشَدُّ عِقَاباً وَالطَّاعَةَ فِيْهَا أَكْثَرُ ثَوَاباً
“Maksud dari haram adalah sesungguhnya kemaksiatan di bulan-bulan itu memperoleh siksa yang lebih berat dan ketaatan di bulan-bulan tersebut akan mendapat pahala yang lebih banyak.”