Muhammad Sofyan – Niat Shalat Tahajud Dan Bacaan nya
Salah satu ibadah salat sunat yang memiliki banyak keutamaan adalah salat tahajud.
Pelaksanaan salat tahajud memiliki waktu tertentu dan khusus.
Tata cara ibadah salat tahajud tidak berbeda dengan tata cara salat sunat lainnya.
Salat tahajud adalah salat yang dikerjakan saat seseorang yang bangun dari tidurnya pada waktu malam.
Jika salat tahajud dilakukan sebelum tidur maka salat tersebut tidak dianggap sebagai salat tahajud tetapi menjadi salat sunah lainnya.
Jumlah minimal rakaat salat tahajud adalah 2 rakaat. Sedangkan jumlah maksimalnya tidak dibatasi.
Pada artikel kali ini kami ingin men-sharing tata cara salat tahajud. Dimulai dari niat, doa beserta artinya.
Artikel ini ini adalah merupakan rangkuman jari buku risalah tuntunan shalat lengkap Karya Drs. Muhammad Rifa’i.
Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan salat tahajud secara umum dapat dibagi kepada 3 bagian:
- sepertiga malam pertama
Bagian ini ini dimulai sejak selesainya salat Isya hingga sampai pada pukul pukul 22.00.
- Sepertiga Malam Kedua
Bagian ini dimulai dari jam 22.00 hingga sampai pukul 01.00
- Sepertiga malam ketiga
Bagian ini dimulai kira-kira 1 jam Sebelum masuknya waktu subuh.
Bacaan niat
اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatat Tahajjudi Rak’ataini Lillaahi Ta’alaa
Artinya : Aku niat shalat sunat tahajjud dua raka’at karena Allah ta’ala.
Tata cara
- Niat sholat
- Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Alquran.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Alquran
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
- Doa yang dianjutkan yaitu :
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Rabbanaa aatinaa fid dunya hasanatan, wa – fil aakhirati hasanatan, waqinaa adzaaban naar.
Artinya : “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka”.
Atau doa lain hadis Bukhari bahwa Rasulullah membaca doa:
اللَّهمَّ لَكَ الحمدُ أنتَ ربُّ السَّمواتِ والأرضِ ومن فيهنَّ، ولَكَ الحمدُ أنتَ قيُّومُ السَّمواتِ والأرضِ ومن فيهنَّ، ولَكَ الحمدُ أنتَ نور السَّمواتِ والأرضِ ومن فيهنَّ ، أنتَ الحقُّ، وقولُكَ الحقُّ، ووعدك حقٌّ، والجنَّةُ حقٌّ، والنَّارُ حقٌّ، والنَّبيُّونَ حقٌّ، ومحمَّدٌ حقٌّ
“Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyعmus samawati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardli wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haq. Was sa’atu haq.”
Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.”
اللَّهمَّ لَكَ أسلمتُ، وبِكَ آمنتُ، وعليْكَ توَكَّلتُ، وإليْكَ أنَبتُ، وبِكَ خاصَمتُ، وإليْكَ حاكمتُ، فاغفِر لي ما قدَّمتُ وما أخَّرتُ، وما أسررتُ وما أعلَنتُ، أنتَ إلَهي لاَ إلَهَ إلَّا أنتَ
“Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Faghfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a’lantu, wa ma anta a’lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.”
” Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”