Pidato

Pidato Muharram Tahun Baru Lembaran Baru

Ahmadalfajri.comPidato Muharram Tahun Baru Lembaran Baru

Pidato Muharram Tahun Baru Lembaran Baru

Selamat datang kepada seluruh pengunjung setia di blog sederhana kami ini.

Pada artikel kali ini, kami akan membagikan sebuah contoh teks Ceramah Muharram yang berjudul : Tahun Baru Lembaran Baru

Contoh teks Pidato ini kami kutip dari situs : berbagai sumber

Teks pidato ini juga dapat anda jadikan sebagai materi ceramah singkat untuk anda dalam memberikan tausiyah pada peringatan bulan Muharram atau tahun baru Islam.

Isinya singkat, padat dan sangat kaya dengan kandungan makna.

Tahun Baru Lembaran Baru

Assalamualaikum wr wb.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita bersama-sama senantiasa meningkatkan kualitas Iman kita, serta memaksimalkan Taqwa hanya kepada Allah.

Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad shalallahu alaihi wassalam.

Beserta keluarganya, kerabatnya sahabat-sahabatnya semoga kita semua mendapatkan syafaatnya pada hari kiamat nanti Aamiin Allahumma Aamiin.

Pada kesempatan hari yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan ceramah dengan judul Tahun Baru Lembaran Baru.

Hadirin yang dirahmati Allah, Sungguh tiada kata terlambat untuk berbenah diri, seandainya masa lalu kita begitu kelam, begitu hitam, penuh aib dan noda dosa, penuh fitnah dan kedurhakaan kepada Allah yang menggunung, kezaliman yang melampaui batas kemanusiaan, bahkan di luar kewajaran.

Hadirin yang berbahagia,

Kemunafikan yang mewarnai kehidupan sehari hari, jika kita coba menghitung hitungnya dosa kita kepada Allah, dosa kita kepada sesama, dan yang lebih parah lagi, dosa kita kepada orang tua yang telah melahirkan kita, yang telah membesarkan kita, yang telah rela menghabiskan waktunya, hartanya, perasaannya, demi kita sibuah hati yang amat beliau sayangi.

Namun setelah kita beranjak remaja dan dewasa apa yang kita perbuat kepada mereka, boleh jadi kita hanya mampu menyebabkan air matanya menetes karena ulah perbuatan kita,harga dirinya jatuh karena ulah perbuatan kita, hatinya hancur karena kenakalan dan kebejatan kita.

Lembaran hitam yang sering kita torehkan di buku catatan amal perbuatan kita memenuhi setiap lembarnya.

Hampir hampir tiada lagi garis garis berwarna putih, sebagai catatan kebaikan yang pernah kita perbuat.

Tahun demi tahun, bulan demi bulan, hari demi hari Kita lalui dengan kesombongan, keangkuhan, kefasikan, kemunafikan dan kedurhakaan kepada Allah dan Rasul, kedurhakaan kepada kedua orang tua dan kezaliman kepada sesama.

Allah berfirman:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ

“Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung,” (QS. An-Nur:31)

Sungguh tobat yang paling utama adalah mengakui kesalahan- kesalahan kita dimasa lalu. Niscaya Allah akan menerima tobat kita semua.

Di dalam Al Qur’an Allah telah berfirman:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Wahai pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat zalim terhadap diri-diri kami. Dan jika Engkau tidak memberi ampunan untuk kami dan merahmati kami, sungguh benar-benar kami menjadi termasuk dari golongan orang-orang yang rugi,” (QS. Al ARaf : 23).

Mengakui kesalahan, menyesali perbuatan, mohon ampunan Allah

dan berjanji tidak mengulangi lagi, serta tambahkan amal sholeh.

Hadirin yang berbahagia,

Sungguh seandainya kita hidup dijaman nabi Musa as, apakah kita sanggup untuk bertobat dengan cara membunuh diri kita sendiri? Allah berfirman yang artinya:

“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Rabb yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu.

Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Rabb yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 54)

Sungguh Allah maha bijaksana, kita ini yang notabennya umat akhir zaman, usianya pendek pendek, dosanya banyak banyak, fisiknya lemah lemah, badannya kecil kecil, dan imannya lemah lemah.

Sehingga cara tobat kita Allah permudah, tidak sebagaimana taubatnya kaum Nabi Musa as.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Mari kita tutup lembaran kelam tahun ini dan tahun tahun sebelumnya yang penuh noda hitam dengan kembali kepada Allah.

Bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenar benarnya, penuhi rukun tobatnya dan jika menyangkut hak sesama kembalikan haknya.

Niscaya Allah akan mengampuni kita semua. Kita buka lembaran baru ditahun baru dengan penuh kehati-hatian dalam setiap aktivitas kita.

Jangan sampai lembaran kelam tertoreh kembali di buku catatan amal kita masing masing.

Selamat Tahun baru Hijriah. Selamat tinggal masa lalu yang kelam.

Demikian saja artikel yang dapat kami bagikan tentang contoh Pidato Muharram Tahun Baru Lembaran Baru. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.

Lihat Semuanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker