Sofyan – Sejarah Perkembangan Tabel Periodik Unsur Kimia
Semua unsur di alam pertama kali diklasifikasikan menjadi logam dan nonlogam.
Sistem klasifikasi logam dan nonlogam terlalu umum, sehingga banyak ilmuwan yang mencoba membuat klasifikasi lain yang lebih spesifik.
Daftar Isi
1. Hukum Triade Dobereiner
Pada tahun 1817, Johann Dobereiner menyatakan bahwa unsur-unsur yang mempunyai sifat serupa jika disusun dalam kelompok yang terdiri atas tiga unsur (Triade) akan menunjukkan keteraturan, yaitu massa atom di tengah merupakan rata-rata massa atom di tepi.
Terlihat bahwa massa atom (MA) yang di tengah (atom Na) besarnya mendekati rata-rata massa atom Li dan K, begitu juga dengan massa atom Br yang besarya mendekati rata-rata massa atom Cl dan I. Contoh triade lainnya adalah Ca, Sr, dan Ba.
Dobereiner mengklasifikasikan unsur yang sifatnya mirip dalam satu kelompok yang berisi tiga unsur, padahal unsur-unsur yang sifatnya mirip tidak hanya tiga tetapi banyak.
Lalu bagaimana klasifikasi, unsur-unsur yang banyak dan sifatnya mirip? Dobereiner teryata tidak dapat mengklasifikasikannya.
Jadi yang menjadi kelemahan hukum triade Dobereiner adalah tidak dapat mengklasifikasikan unsur unsur yang jumlahnya banyak dan mirip
2. Hukum Oktaf dari Newlands
Di antara kalian pasti ada yang suka musik. Bagaimana dengan tangga lagu? Do. re. mi, ra. sol, la, si, do merupakan tangga lagu yang diajarkan ketika kita duduk di bangku SD dan SMP.
Pada tangga lagu terbentuk suatu oktaf (delapan), yang berarti tangga lagu yang ke delapan bunyinya sama dengan tangga lagu pertama (naik 7 tangga], akan tetapi nadanya lebih tinggi.
John A. Newlands (1864) menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan diperoleh pengulangan sifat unsur seperti pada oktaf lagu, artinya:
- Unsur pertama mirip dengan unsur ke-8, dan ke-15 (naik 7).
- Unsur kedua mirip dengan unsur ke-9, dan ke-16.
- Unsur ketiga mirip dengan unsur ke-IO, dan ke-l7, dan seterusnya.
Kemiripan unsur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Oktaf Newlands tersebut tidak dapat digunakan untuk semua unsur, karena mempunyai kelemahan, yaitu hukum oktaf hanya sesuai untuk unsur dengan massa atom kecil.
Sedangkan untuk unsur dengan massa atom besar ketika disusun tidak terjadi pengulangan sifat sesuai hukum oktaf.
3. Tabel Periodik Mendeleev
Pada tahun 1872 secara terpisah Dmitri Ivanovich Mendeleev dan Julius Lothar Meyer mengajukan suatu tabel klasifikasi unsur. Tabel klasifikasi tersebut dikenal dengan tabel periodik unsur.
Mereka menyusun unsur-unsur secara mendatar, berdasarkan kenaikan massa atom dan meletakkan unsur yang sifatnya mirip di bawah unsur sebelumnya.
Sehingga diperoleh tabel periodik yang berisi semua unsur yang sudah diketahui saat itu. Tabel periodik Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Mendeleev terdiri atas 12 baris mendatar dan 8 golongan tegak, Unsur-unsur yang terletak pada golongan yang sama mempunyai sifat kimia dan fisika yang sama, sifat sifat ini berubah secara periodik atas ke bawah, Misalnya golongan I mempunyai titik didih yang meningkat dengan urutan:
Mendeleev mengosongkan beberapa tempat unsur yang belum ditemukan, ketika unsur tersebut ditemukan ternyata cocok dengan sifat sifat yang diramalkannya, misalnya Oalium (1875), Skandium (1879), dan Germanium (1886).
Tabel periodik Mendeleev menempatkan unsur secara tidak berurutan. misalnya saja Argon (massa atom 39,9) ditempatkan sebelum Galium (massa atom 39, I).
Tabel periodik tersebut kemudian disempurnakan oleh Moseley, yaitu mengganti urutan massa atom dengan nomor atom, karena sifat dasar atom adalah nomor atom bukan massa atom.
4. Tabel Periodik Modern
Tabel periodik modern disusun secara mendatar berdasarkan kenaikan nomor atom. Jika ditemukan suatu unsur yang mirip dengan unsur sebelumnya, maka unsur tersebut diletakkan di bawahnya, sehingga diperoleh kolom tegak yang terdiri atas unsur unsur yang sifatnya mirip.
Baris unsur-unsur yang disusun mendatar pada tabel periodik modern disebut dengan periode, sedangkan kolom yang tegak disebut dengan golongan.
A. Periode
Periode adalah barisan mendatar dalam tabel periodik. Periode dibedakan menjadi 2, yaitu periode pendek dan periode panjang.
Tabel periodik mempunyai 7 periode, yaitu:
- Periode I : berisi 2 unsur
- Periode 2 : berisi 8 unsur
- Periode 3 : berisi 8 unsur
- Periode 4 : berisi 18 unsur
- Periode 5 : berisi 18 unsur
- Periode 6 : berisi 32 unsur
- Periode 7 : periode yang belum lengkap
Periode I sampai dengan 3 disebut periode pendek, sedangkan periode 4 sampai dengan 7 merupakan periode panjang. Periode 6 merupakan periode terpanjang, berisi 32 unsur.
Periode ini berisi golongan IIIB yang sifatnya mirip dan ditulis di bawah tabel periodik, disebut golongan Lantanida.
Periode 7 juga berisi golongan IIIB yang sifatnya mirip dan ditulis di bawah, disebut golongan Aktinida. Dua golongan ini disebut golongan transisi dalam.
B. Golongan
Golongan adalah kolom tegak dalam tabel periodik unsur. Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip, demikian juga dengan sifat fisikanya.
Sifat kimia dan fisika unsur tersebut dalam satu golongan dari atas ke bawah berubah secara periodik.
Nama-nama golongan dalam tabel periodik adalah:
I) Golongan IA disebut golongan alkali (kecuali H).
2) Golongan 11A disebut golongan alkali tanah.
3) Golongan IIIA disebut golongan boron aluminium.
4) Golongan IVA disebut golongan karbon silikon.
5) Golongan VA discbut golongan Nitrogen Fasfor.
6) Golongan VIA diecbut golongan oksigen atau kalkogen.
7) Golongan VIIA disebut golongan halogen.
8) Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia / golongan gas inert.
9) Golongan 8 disebut golongan transisi;
Demikian saja artikel kami tentang Sejarah Perkembangan Tabel Periodik Unsur Kimia. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.
One Comment