Ahmad Alfajri – Tafsir Al Baqarah ayat 3
Salah satu ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang diperoleh. Ciri ini disebutkan dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 3. Allah berfirman:
ٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَیۡبِ وَیُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
Pada ayat selanjutnya yaitu Al Baqarah ayat 4, Allah juga menyebutkan ciri ciri berikutnya yang harus dimiliki oleh setiap pribadi orang yang bertakwa. Dalam dua ayat ini, jika disimpulkan maka ada 6 ciri yang wajib dimiliki oleh orang yang bergelar Muttaqin:
- Beriman kepada yang ghaib
- Mendirikan Shalat
- Berinfak
- Beriman pada Al Quran
- Beriman pada Kitab kitab sebelum Al Quran
- Beriman kepada Hari Akhirat
Kesimpulannya adalah Iman merupakan sebuah syarat utama bagi manusia untuk mampu meraih gelar Muttaqin. Orang yang beriman disebut dengan Mukmin. Kumpulan orang yang beriman disebut sebagai mukminin.
Iman Siapakah yang paling mempesona?
Pada sebuah kesempatan, Nabi bertanya kepada para Sahabat. Mukminin manakah yang imannya paling mempesona?. Para Sahabat menjawab dengan kompak menjawab “Malaikat”. Tapi Nabi menampiknya. Wajar saja mereka beriman, sebab mereka disisi tuhannya.
Selanjutnya para Sahabat menjawab: Imannya para Nabi. Namun, Nabi juga masih menampik jawaban para Sahabat. Sangatlah wajar para Anbiya beriman pada Allah, sebab wahyu diturunkan pada mereka.
Para Sahabat masih mencoba mencari jawaban. Imannya kami para Sahabatmu wahai Rasulullah. Tapi, Nabi masih menampiknya juga. Sangatlah wajar kalian beriman, sebab diriku berada diantara kalian.
Para sahabat yang semakin penasaran serentak bertanya: Iman siapa juga yang paling mempesona wahai Rasulullah?. Nabi menjawab: imannya mukmimin yang hidup setelah generasi kalian. Meskipun mereka hanya dapat membaca (tanpa mengalami langsung bersama Nabi) saja, tapi mereka meyakini seluruh isi Al Quran.
Berikut ini teks hadisnya:
قال: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ يَوْمًا لِأَصْحَابِهِ: “أَيُّ الْمُؤمِنِينَ أعْجَبُ إلَيْكُمْ إيمَانًا؟” قَالُوْا: اَلْمَلَائِكَةُ. قَالَ: “وَكَيْفَ لا يُؤْمِنُونَ وَهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ؟!” وَذَكَرُوْا اَلْأَنْبِيَاءُ قَالَ: “وَكَيْفَ لا يُؤْمِنُونَ وَالْوَحْيُ يَنزلُ عَلَيْهِمْ؟” قَالُوْا: فَنَحْنُ. قَالَ: “وَكَيْفَ لا تُؤْمِنُونَ وأنَا بَيْنَ أظْهُرِكُمْ؟!”. قَالُوْا: فَأَيُّ النَّاسِ أَعْجَبُ إيمَانًا؟ قَالَ: “قَوْمٌ يَجِيؤُونَ مِنْ بَعْدِكُمْ يَجِدونَ صُحُفًا يُؤْمِنُونَ بِمَا فِيهَا
Al Baqarah ayat 2 dan Pesona Iman
Imam Sayuti dalam Kitab Tafsirnya mengutip sebuah hadits dari Nabi tentang pesona Iman generasi setelah Sahabat hingga sekarang. Hadits ini sangat berkaitan dengan kelebihan dan keutamaan Iman umat akhir zaman dan juga berkaitan erat dengan ayat ke 2 Surat Al Baqarah.
Nabi bersabda:
ليتني قد لقيت إخواني؟ فقال له رجل من أصحابه: أولسنا إخوانك؟ قال: بلى أنتم أصحابي، وإخواني قوم يأتون من بعدي، يؤمنون بي ولم يروني، ثم قرأ : الذين يؤمنون بالغيب ويقيمون الصلاة
Pada hari hari terakhir kehidupan di dunia ini, Nabi pernah bersabda di depan para sahabat bahwa beliau sangat rindu ingin berjumpa dengan “Saudaranya” (Ikhwan). Dan para Sahabatpun bertanya: Bukankan kami ini Saudara engkau wahai Rasulullah?
Nabi menampiknya dan menjawab bahwa kalian adalah Sahabatku. Sedangkan Ikhwan atau saudaraku adalah umat Islam generasi setelah diriku wafat. Mereka beriman kepadaku, padahal tidak pernah melihatku. Lalu Nabi membaca Ayat
ٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَیۡبِ وَیُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib dan melaksanakan shalat