Ragam Islami

Jumlah Takbir Dalam Adzan

Ahmadalfajri.comJumlah Takbir Dalam Adzan

Jumlah Takbir Dalam Adzan

Perbedaan pendapat di antara para ulama empat mazhab mengenai jumlah takbir dalam azan mencerminkan kekayaan fikih Islam.

Meskipun ada variasi, semua pendapat ini didasarkan pada riwayat-riwayat sahih dari Nabi Muhammad SAW.

Jumlah Takbir dalam Azan Menurut Para Ulama

  • Mazhab Hanafi, Syafi’i, dan Hambali: Sepakat bahwa takbir di awal azan diucapkan empat kali, sedangkan takbir di akhir azan diucapkan dua kali.
  • Mazhab Maliki: Berpendapat bahwa takbir di awal azan hanya diucapkan dua kali.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa semua variasi yang diriwayatkan dalam sunah Nabi adalah sah dan dibenarkan.

Bahkan, para ulama menganjurkan untuk sesekali menggunakan variasi yang berbeda agar tidak ada sunah yang terlupakan dan untuk menghindari perpecahan di kalangan umat.

Tata Cara Takbir dan Lafaz Azan

Salat-salat fardu yang dikerjakan secara berjemaah, seperti salat lima waktu, adalah satu-satunya salat yang disyariatkan untuk azan.

Salat lainnya, seperti salat Id atau salat jenazah, tidak disyariatkan azan.

Lafaz azan yang umum digunakan adalah:

“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”

“Asyhadu an la ilaha illallah, Asyhadu an la ilaha illallah”

“Asyhadu anna muhammadar rasulullah, Asyhadu anna muhammadar rasulullah”

“Hayya ‘alas-salah, Hayya ‘alas-salah”

“Hayya ‘alal-falah, Hayya ‘alal-falah”

“Allahu Akbar, Allahu Akbar”

“La ilaha illallah”

Semua lafaz azan diucapkan dua kali, kecuali kalimat tauhid “La ilaha illallah” yang diucapkan satu kali di akhir.

Tempat-Tempat Dianjurkannya Takbir

Takbir (Allahu Akbar) adalah zikir dan ibadah agung yang dapat meringankan kesusahan, menghilangkan kesedihan, dan membuka pintu-pintu langit.

Ini adalah salah satu amalan yang dicintai Allah, yang disyariatkan dalam berbagai kesempatan:

  • Ibadah Haji: Mengucapkan takbir saat tawaf, melempar jumrah, dan berada di Arafah.
  • Melihat Hilal: Disunahkan untuk bertakbir saat melihat hilal (bulan sabit) yang menandakan awal bulan baru.
  • Hari Raya Idulfitri dan Iduladha: Dianjurkan bertakbir sejak malam hari raya hingga salat Id.
  • Saat Bepergian: Nabi SAW biasa bertakbir tiga kali saat menaiki untanya untuk bepergian.
  • Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijah: Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Zulhijah). Oleh karena itu, perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya.”

Lihat Semuanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker