Www.AhmadAlfajri.Com – Lirik Sholawat Burdah Arab Dan Latin Serta Artinya
Qasidah Burdah berisi syair syair pujian kepada baginda Nabi Muhammad. Syair ini disusun oleh seorang ahli sastra asal Mesir yaitu Imam Bushiri. Berkut ini teks sholawat burdah lengkap arab latin dan artinya.
أمن تذکر جيران بذی سلم # مزجت دمعا جری من مقلة بدم
Amin tadzakkuri jîrônin bidzî salami # Mazajta dam’ân jarô min muqlatin bidami
Apakah karena teringat tatangga yang tinggal di “Dzi Salam”
Sehingga engkau cucurkan airmata bercampur darah yang mengalir dari matamu
ام هبت الريح من تلقاء گاظمة # وأومض البرق فی الظلماء من إضم
Am habbatir-rîhu min tilqô-i kâdhimatin # Wa awmadlol barqu fîdh-dholmâ-i min idlomi
Ataukah karena tiupan angin kencang yang berhembus dari arah “Kazhimah”
Atau karena sinar kilat yang membelah kegelapan malam dari Gunung “Idham”
فما لعينيك إن قلت اکففا همتا # وما لقلبك إن قلت استفق يهم
Famâ li’ainaika in qulta-kfufâ hamatâ # Wa mâ liqolbika in qulta-stafiq yahimi
Kenapakah kedua matamu tetap mencucurkan air mata, walaupun telah engkau katakan: “Tahanlah.. jangan menangis”
Dan mengapa hatimu tetap resah dan gelisah padahal telah engkau katakan kepadanya: “Tenanglah.. jangan gelisah”
أيحسب الصب أن الحب منگتم # ما بين منسجم منه ومضطرم
Ayahsabush-shobbu annal hubba munkatimun # Mâ baina munsajimin minhu wa mudlthorimi
Apakah orang yang dimabuk cinta menyangka, bahwa cinta kasih dapat disembunyikan
dibalik cucuran airmata & kegelisahan jiwa?
لولا الهوی لم ترق دمعا علی طلل # ولا أرقت لذکر البان والعلم
Laulâl hawâ lam turiq dam’ân ‘alâ tholalin # Wa lâ uriqta lidzikril bâni wal ‘alami
Jikalau tidak karena dalamnya cinta, tidaklah akan bercucuran airmata diatas kesan-kesan kampung kekasih
Dan tidaklah engkau dapat tidur karena terkenangkan pohon “Al-Baan” dan Gunung “Al-‘Alam
فگيف تنکر حبا بعدما شهدت # به عليك عدول الدمع والسقم
Fakaifa tunkiru hubbân ba’da mâ syahidat # Bihî ‘alaika ‘udûlud-dam’i wassaqomi
Maka bagaimana hendak disembunyikan cinta kasih itu setelah menaikan saksi (menyatakan kasih)
Dengan kasih diatas semua itu oleh saksi saksi yang adil ialah air mata dan badan yang menderita menanggung rindu
واثبت الوجد خطی عبرة وضنی # مثل البهار علی خديك والعنم
Wa atsbatal wajdu khoththô ‘abrotin wa dlonâ # Mitslal bahâri ‘alâ khoddaika wal ‘anami
Dan rindumu sudah tak dapat disembunyikan lagi, bila telah terukir di kedua pipimu kesan merah cucuran airmata
Laksana ranting “Anam” yang bercucuran dua dan bila tubuhmu kurus karena gelisah
نعم سری طيف من أهوی فأرقنی # والحب يعترض اللذات بالألم
Na’am sarô thoifu man ahwâ fa-arroqonî # Wal hubbu ya’taridlul-ladzdzâti bil alami
Na’am, dikeheningan malam khayalanku jauh melayang kepada kekasih, sehingga ingin tidur pun susah
Begitulah sebenarnya cinta apabila telah bertapak didalam hati, ia akan menukarkan segala kelezatan menjadi derita
يالائمی فی الهوی العذري معذرة # منی إليك ولو أنصفت لم تلم
Yâ lâ-imî fîl hawâl ‘udzriyyi ma’dzirotan # Minnî ilaika walau anshofta lam talumi
Wahai orang yang mencelaku, tentang cintaku. Sepatutnya orang yang dimabuk cinta ini dimaafkan saja atas keterlanjurannya
Seandainya engkau menyadari tentang derita orang yang bercinta sudah pasti engkau tidak akan mencelanya
عدتك حالي لا سری بمستتر # عن الوشاة ولا دائي بمنحسم
Adatka hâliya lâ sirrî bimustatirin # ‘anil wusyâti walâ dâ-î bimunhasimi
Sebenarnya keadaanku jelas dihadapanmu dan sudah tidak ada satu rahasia pun yang masih tersembunyi
Dari mata orang orang yang mencelaku, sebagaimana derita cintaku tidak pernah berkurang
محضتنی النصح لکن لست اسمعه # إن المحب عن العذال فی صمم
Mahhadltanîn-nush-ha lâkin lastu asma’uhû # Innal muhibba ‘anil ‘udzdzâli fî shomami
Engkau bersungguh-sungguh memberikan nasihat kepadaku, namun aku aku masih tidak mau mendengarnya
begitulah orang yang dimabuk cinta sudah menjadi tuli dari celaan
إنی اتهمت نصيح الشيب فی عذلی # والشيب ابعد فی نصح عن التهم
Innî ttahamtu nashîhasy-syaibi fî ‘adzalî # Wasysyaibu ab’adu fî nush-hin ‘anit-tuhami
Aku masih curiga terhadap nasihat uban yang putih di kepalaku
padahal kedatangan uban itu sepatutnya sudah tidak perlu dicurigai
فإن امارتی بالسوء مااتعظت # من جهلها بنذير الشيب والهرم
Fa-Inna ammârotî bissû-i mâtta’adhot # Min jahlihâ binadzîrisy-syaibi wal haromi
Sesungguhnya nafsu amarah yang bertapak di lubuk hatiku masih belum mau menerima nasihat
karena bodohnya terhadap nasihat yang dibawa oleh uban dan ketuaan
ولا اعدت من الفعل الجميل قری # ضيف الم برأسی غير محتشم
Walâ a’addat minal fi’lil jamîli qirô # Dloifin alamma biro,sî ghoiro muhtasyimi
Kelihatannya, diriku masih belum mempersiapkan apa apa (amal sholeh) untuk merayakan tetamu (uban)
Yang telah lama bertapak dikepalaku dan tampaknya tetamu itu sudah tidak mau beredar dari situ
لو کنت اعلم انی ما اوقره # گتمت سرا بدالی منه بالگتم
Lau kuntu a’lamu annî mâ uwaqqiruhû # Katamtu sirron badâlî minhu bil katami
Seandainya aku tahu bahwa aku belum dapat menghormati tetamu tadi (uban)
sudah tentu uban itu akan kututupi dengan warna inai,
من لی برد جماح من غوايتها # گما يرد جماح الخيل باللجم
Man lî biroddi jimâhin min ghowâyatihâ # Kamâ yuroddu jimâhul khoili billujumi
Siapakah kiranya yang dapat menolongku untuk mengawal keganasan nafsu
sebagaimana kuda yang garang itu dapat dikawal dengan tali hidungnya
فلا ترم بالمعاصی گسر شهوتها # إن الطعام يقوی شهوة النهم
Falâ tarum bil ma’âshî kasro syahwatihâ # Innath-tho’âma yuqowwî syahwatan-nahimi
Maka janganlah kau sekali-kali mengharapkan nafsu itu dapat dikalahkan dengan memperturutkan kehendaknya
Bagaikan makanan tidak akan dapat memuaskan nafsu makan, bahkan ia akan ketagihan bila diberi makan
والنفس گالطفل إن تهمله شب علی # حب الرضاع وإن تفطمه ينفطم
Wannafsu kaththifli in tuhmilhu syabba ‘alâ # Hubbir-rodlô’i wa in tafthimhu yanfathimi
Dan nafsu itu seperti kanak kanak jika engkau biarkan ia aka terus menyusu sampai tua
suka menyusu tetapi jika engkau berhentikan, ia akan berhenti
فاصرف هواها وحاذر ان توليه # إن الهوی ما تولی يصم او يصم
Fashrif hawâhâ wa hâdzir an tuwalliyahû # Innal hawâ mâ tawallâ yushmi aw yashimi
Maka kendalikanlah hawa nafsumu dan jangan diberikan kesempatan kepadanya untuk menguasai engkau
karena jika ia berkuasa, sudah pasti ia akan membutakan dan menulikanmu
وراعها وهي فی الأعمال سائمة # وإن هي استحلت المرعی فلا تسم
Warô’ihâ wahya fîl a’mâli sâ-imatun # Wa in hiya-stahlatil mar’â falâ tusimi
Jagalah nafsumu baik baik walaupun ia telah berlegar dalam ruang ketaatan
karena bila ia sudah menguasai suasana ia akan memesongkan tujuan ketaatan. Maka jangan engkau lengah dari menguasainya
گم حسنت لذة للمرء قاتلة # من حيث لم يدر أن السم فی الدسم
Kam hassanat ladzdzatan lil mar-i qôtilatan # Min haitsu lam yadri annas-summa fîd-dasami
Berapa banyak ia telah menipu orang. Ia menyajikan makanan yang kelihatannya segar, padahal didalamnya ada racun yang membunuh
Bukankah racun selalu diletakkan pada makanan yang lezat lezat
Demikian saja teks qasidah burdah lengkap dengan artinya. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.
One Comment