AhmadAlfajri.Com – Mengenal Syekh Abdul Qadir Jailani
Dalam lembaran sejarah Islam, setiap abad selalu lahir tokoh-tokoh besar pembaharu.
Hal ini ini memang sudah dijelaskan oleh Rasulullah jauh-jauh hari dalam Sabda beliau bahwa Allah akan mengutus di setiap abad tokoh-tokoh yang melakukan tajdid atau penyegaran hukum hukum agama.
Dalam sejarah terlihat jelas pada abad ke-5 muncul sosok tokoh besar dalam Islam yaitu Imam Ghazali.
Seorang tokoh yang digelari sebagai hujjatul Islam karena telah berhasil memadukan ilmu syariat dan tarekat Secara teoritis.
Syekh abdul qadir jailani
Pada abad ke-6 selanjutnya Lahir Kembali tokoh besar yang digelar sebagai Qutubul Aulia yaitu Syekh Abdul Qodir Al Jaelani.
Jika Dalam literatur tasawuf ditemukan teori kesufian yang melambungkan nama Imam Ghazali, maka syekh abdul qadir jailani dikenal sebagai ahli Sufi dari aspek Amaliah.
Cerita Syekh Abdul Qadir Jailani sangat melekat di kalangan umat Islam seluruh dunia.
Kisah syekh abdul qadir jailani, Biografi dan riwayatnya diajarkan di setiap madrasah. Bahkan dalam setiap doa, nama Syekh Abdul Qodir Al Jaelani selalu disebut sebagai salah satu wasilah.
Nama besar syekh abdul qadir jaelani bukan hanya melambung di wilayah Arab saja tapi juga membumi diberbagai wilayah seperti Asia dan Eropa.
Pengkaji tasawuf timur dan barat dari dulu hingga sekarang menjadikan sosok syekh abdul qadir al jailani sebagai objek kajian dan penelitian kesufian.
Nama lengkap beliau adalah Sayyid Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qadir ibn Abi Shalih Musa Zangi Dausat al-Jailani
Syekh Abdul Qodir al-jailani lahir di distrik jailan. Kadang-kadang yang disebut juga dengan Jilan, Kailan, Kilan dan al-Jill.
Sebuah distrik yang berada di negara Kurdistan Selatan yang berjarak 150 Kilometer sebelah timur laut Kota Baghdad, di selatan Laut Kaspia, Iran
Wilayah ini dahulunya masuk ke bagian wilayah Thabarishtan.
Tapi sekarang sudah memisahkan diri dan masuk dalam wilayah Republik Islam Iran.
Syekh Abdul Qadir Al Jailani dilahirkan pada tanggal 1 Ramadhan 470 H / 1077 M tepat pada waktu fajar.
Dan wafat di Baghdad pada hari sabtu tanggal 11 Rabiul Tsani 561 H / 1166 M.
Usia enam bulan dalam kandungan, ayahanda Syekh Abdul Qadir Al Jailani meninggal dunia. Dan lahirlah syekh Abdul Qadir Al Jailani sebagai anak yatim.
Beliau besar dalam keluarga sederhana yang punya prinsip keagaamaan.
Ayahanda beliau bernama al-Imam Sayyid Abi Shalih Musa Zangi Dausat seorang ahli fikih ternama saat itu. Nasab beliau tersambung kepada Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Keramat Syekh Abdul Qadir
Keramat Syekh Abdul Qadir al-jailani sudah nampak saat beliau dilahirkan. Ibunda mengandung Syekh Abdul Qodir pada usia 60 tahun.
Sebuah usia yang sangat rawan bagi seorang wanita untuk mengandung.
Setelah ibunda melahirkan tepat di awal bulan Ramadan, Syekh Abdul Qodir Al Jaelani kecil tidak mau menyusui mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Tapi perlu diketahui bahwa nama besar Syekh Abdul Qodir Al Jaelani dikenal di seantero dunia bukanlah semata-mata karena keramat beliau, Tetapi karena keluasan ilmu yang dimiliki.
Syekh Abdul Qodir Al Jaelani adalah seorang pakar fiqih dan juga Ushul Fiqh. Beliau menguasai fiqih mazhab Hanafi dan pernah menjabat sebagai Mufti Mazhab Syafi’i.
Selain alim, Syekh Abdul Qodir al-jailani juga terkenal warak. Beliau selalu melakukan riyadhah dan mujahadah melawan hawa nafsu.
Riyadhah dan mujahadah inilah yang akhirnya menjadi sebuah tarekat yang bernama tarekat qodiriyah.
Dan pada akhirnya Syekh Abdul Qodir Al Jaelani digelar sebagai muhyidin yaitu orang yang menghidupkan agama.
Hal ini disebabkan kontribusi Syekh Abdul Qodir al-jailani menancapkan hukum-hukum agama ke dalam hati umat.
Demikianlah artikel kami tentang Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.
