
Ahmad Alfajri | Syekh Abdurrahman As Sudais Imam Masjidil Haram

Mengenal lebih dekat sosok Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad As-Sudais, seorang ulama besar yang namanya begitu lekat dengan Masjidil Haram.
Dikenal dengan sebutan Abu Abdul Aziz, beliau berasal dari suku Anazah, salah satu klan terkemuka di Provinsi Al-Bukairiyah, wilayah Al-Qassim, Arab Saudi.
Suaranya yang merdu dan menggetarkan hati saat membaca Al-Qur’an membuatnya menjadi salah satu qari paling terkenal di dunia.
Tak hanya itu, sejak 30 tahun lalu, beliau mengemban amanah sebagai Ketua Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta menjadi salah satu imam besar Masjidil Haram di Makkah.
Perjalanan Hidup dan Karier
Berikut adalah rangkuman perjalanan hidup Syekh Abdurrahman As-Sudais, mulai dari pendidikan hingga jabatan penting yang diembannya:
1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Syekh As-Sudais dilahirkan di kota Riyadh, Arab Saudi, pada tahun 1382 Hijriah atau sekitar tahun 1962/1963 Masehi.
Sejak kecil, ia menunjukkan kecerdasan luar biasa.
- Ia menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Al-Mutsanna bin Haritsah sebelum melanjutkan ke Institut Ilmiah Riyadh.
- Pada tahun 1399 H (1979 M), ia lulus dari Institut Ilmiah Riyadh dengan predikat mumtaz (sangat memuaskan).
- Gelar sarjana (Bachelor) diraihnya dari Fakultas Syariah di Riyadh pada tahun 1403 H (1983 M), dan setelah kelulusan, ia diangkat sebagai peneliti di fakultas yang sama.
- Pendidikan S2 (Master) diselesaikannya pada tahun 1408 H (1987 M) di Fakultas Syariah, Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud.
Tesisnya berjudul “Masalah-masalah Ushul Fikih Terkait Dalil-dalil Syar’i yang Diperselisihkan oleh Ibnu Qudamah dan Al-Ghazali.”
- Gelar doktor (PhD) dengan predikat mumtaz diraihnya pada tahun 1416 H (1995 M) dari Fakultas Syariah, Universitas Ummul Qura.
Disertasi doktoralnya, “Al-Wadhih fi Ushul Fikih karya Abul Wafa bin Aqil Al-Hanbali,” bahkan dianjurkan untuk dicetak karena kualitasnya yang luar biasa.
2. Pengabdian dan Karier
Sebelum menjadi imam Masjidil Haram, Syekh As-Sudais mengabdikan diri di beberapa masjid di Riyadh, termasuk di Masjid Jami’ Syekh Abdurrazzaq Afifi.
Ia juga menimba ilmu dari gurunya seperti Syekh Abdul Aziz bin Baz, Syekh Abdurrazzaq Afifi, dan Syekh Dr. Shalih Al-Fauzan.
- Pada tahun 1404 H (1984 M), ia diangkat sebagai imam dan khatib di Masjidil Haram.
- Setelah meraih gelar master, ia menjadi dosen di Fakultas Syariah Universitas Ummul Qura di Makkah.
- Setelah meraih gelar doktor, ia diangkat sebagai profesor di fakultas yang sama.
Keistimewaan dan Kontribusi
Syekh As-Sudais bukan hanya seorang imam, tetapi juga figur yang mendedikasikan hidupnya untuk Islam. Berikut adalah beberapa pencapaian dan kontribusinya:
- Hafal Al-Qur’an sejak usia 12 tahun berkat bimbingan para qari terkemuka di Arab Saudi.
- Menjadi Imam Tarawih di Masjidil Haram sejak usia 32 tahun, sebuah amanah besar yang ia emban dengan penuh tanggung jawab.
Kualitas suaranya yang merdu dan tartilnya yang indah menjadikannya pilihan utama.
Para ulama pun memuji ketakwaannya, kezuhudannya, serta kekhusyukannya dalam memimpin salat.
- Secara rutin, ia memberikan kuliah tentang akidah, tafsir, dan hadis, serta ikut berpartisipasi dalam fatwa selama musim haji.
- Beliau juga sering tampil di berbagai siaran radio keagamaan yang populer di Arab Saudi dan dunia internasional.
Reputasinya yang mendunia membuatnya sering mengunjungi komunitas Muslim di berbagai negara.
- Di bidang akademik, ia memiliki banyak penelitian, publikasi, dan studi yang berharga dalam disiplin ilmu keislaman, menunjukkan ketekunannya sebagai seorang akademisi.
Dengan segala kontribusinya, Syekh Abdurrahman As Sudais adalah salah satu pilar penting dalam dunia Islam, sosok yang menyebarkan keindahan Al-Qur’an dan ilmu agama dengan ketulusan dan keilmuan yang mendalam.
One Comment