Ahmadalfajri.com – Sejarah Bulan Safar Pada Masa Jahiliyah
Selamat datang kepada seluruh pengunjung setia di blog sederhana kami ini.
Pada artikel kali ini, kami akan membagikan sebuah informasi ilmiah tentang bagaimana sejarah bulan Safar pada masa jahiliyah?
Artikel ini sangat penting untuk dibaca Karena kita akan dan sudah mulai memasuki bulan Safar.
Artikel ini kami kutip dari sebuah channel YouTube yang beralamat di: penerus para nabi
Sejarah Bulan Safar di Masa Bangsa Arab Jahiliyah
Bulan Safar adalah satu dari 12 bulan hijriyah yang jatuh setelah bulan Muharram.
Dinamakan bulan Safar karena kota Mekah seolah kosong dari penghuninya jika orang-orang bersafar mendatanginya.
Dikatakan pula bahwa dinamakan Safar karena dahulu suatu kabilah diperangi dan ditinggalkan tanpa memiliki barang apapun.
Bangsa Arab pada zaman Jahiliyah memiliki kebiasaan munkar di bulan Safar ini, yaitu mereka yang mengakhirkan bulan-bulan tersebut dan memajukannya sesuai hawa nafsu mereka.
Diantaranya mereka menjadikan bulan Safar pengganti bulan Muharram.
Mereka berkeyakinan bahwa pelaksanaan umrah yang dilakukan pada bulan haji adalah perbuatan yang paling keji.
Padahal mereka mengetahui ketentuan Allah yang tertera dalam Quran surat At-Taubah ayat 36.
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram, itulah ketetapan agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”.
Kelompok yang berkeyakinan seperti di atas dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
Ibnu Abbas berkata, mereka bangsa Arab jahiliyah menganggap bahwa umroh yang dilakukan pada bulan haji adalah perbuatan yang paling keji di muka bumi.
Mereka menjadikan bulan Muharram sebagai bulan Safar dan mengatakan jika luka yang ada di punggung unta disebabkan perjalanan haji sudah sembuh sebab telah hilang dan masuk bulan Safar dihalalkan berumroh bagi orang yang berumroh.
Selain keterangan dari Ibnu Abbas di atas, Ibnu Al-Arabi juga mengatakan bahwa permasalahan mereka itu terkait praktik an-nasikh dalam Quran surat At-Taubah ayat 37.
“Sesungguhnya mengundur undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran.”
Mereka melaksanakan haji pada bulan Dzulhijjah selama dua tahun, lalu berhaji pada bulan Muharram dua tahun, lalu berhaji pada bulan safar 2 tahun.
Dahulunya mereka berhaji tiap tahun pada setiap bulannya, setiap dua tahun
Sampai Abu Bakar berhaji pada bulan Dzulqaidah, kemudian Nabi berhaji pada bulan Dzulhijjah.
Demikian yang disabdakan Nabi dalam Hadits Shahih dalam khutbahnya.
Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana bentuknya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Wallohu’alam bishowab.
Demikian saja artikel yang dapat kami bagikan tentang sejarah bulan Safar pada masa jahiliyah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.