Ahmadalfajri.com – Dakwah Abu Dzar Kepada Bani Ghifar
Setelah memeluk Islam dan dan mengalami beberapa peristiwa pemukulan di depan Ka’bah, Abu Dzar al-ghifari pulang ke kampung halamannya.
Di sana, Abu Dzar al ghifari menyampaikan dakwah kepada kaumnya dari suku Ghifar. Dan satu persatu masyarakat dari suku Ghifar memeluk Islam.
Abu Dzar al-ghifari tidak hanya berdakwah untuk suku ghifar saja tapi juga kepada suku-suku lainnya.
Suku Aslam adalah diantara suku yang Cahaya Islam terang benderang dengan berkat dakwah Abu Dzar al-ghifari.
Perjuangan dakwah terus saja dilakukan oleh Abu Dzar al-ghifari. Hingga suatu saat sampailah informasi bahwa Baginda Nabi Muhammad sudah melaksanakan hijrah ke Kota Madinah.
Hijrah Abu Dzar dan Rombongan
Suatu ketika, penduduk kota Madinah bersiap-siap menyambut “tamu Agung”. Terdengar derap langkah pejalan kaki dan penunggang kuda dari luar kota Madinah.
Dari suara derap langkah, dapat dipastikan bahwa orang-orang yang sedang menuju kota Madinah pastilah sangat ramai.
Sekiranya bukan karena pekikan suara takbir para tamu, pastilah tentara Islam di kota Madinah akan menyangka tamu yang datang adalah tamu tak diundang alias musuh.
Abu Dzar beserta rombongan dari kabilah Bani Ghifar dan Bani Aslam masuk ke Kota Madinah dan menuju ke Masjid Nabawi lalu menghadap Baginda Rasulullah.
Semua rombongan yang dibawa Abu Dzar yang terdiri dari laki-laki, wanita, orang tua, remaja, dan anak-anak ternyata sudah memeluk Islam.
Untuk kali keduanya, Rasulullah merasa kagum kepada Abu Dzar al-ghifari.
Rasa kagum pertama Rasulullah Saat berjumpa dengan Abu Dzar al-ghifari terangkum dalam Sabda beliau yaitu sesungguhnya Allah memberikan Hidayah kepada siapa yang dikehendakinya.
Rasa kagum kedua Rasulullah saat Abu Dzar membawa rombongan dengan jumlah besar yang ternyata kesemuanya telah memeluk agama Islam.
Mereka telah mengamalkan ajaran Islam di bawah asuhan abu dzar sahabat rasulullah selama beberapa tahun sebelum datang ke Madinah.
Suku Ghifar dan suku Aslam yang dulunya terkenal sebagai suku begal dan sadis, kini berubah drastis menjadi suku yang lembut dan penyayang.
Keutamaan Suku Ghifar dan Suku Aslam
Rasulullah memandang satu persatu anggota suku dari kabilah Ghifar. Lalu Rasulullah bersabda: kabilah Ghifar telah diampuni oleh Allah.
Setelah itu, rasulullah memandang satu-persatu anggota suku dari kabilah Aslam dan bersabda: kabilah Aslam telah diselamatkan oleh Allah.
Abu Dzar adalah sosok sahabat yang sangat inspiratif. Kisah abu dzar al ghifari sebelum, setelah hingga akhir kehidupan penuh dengan hikmah.
Sangatlah wajar oleh Rasulullah menyanjung dan memuliakan Abu Dzar dalam sabdanya yaitu: tidak ada lagi manusia di muka bumi dan Di Bawah Langit yang lebih jujur selain Abu Dzar.
Setiap sabda Nabi pastilah berdasarkan Wahyu dari Allah. Dan pernyataan nabi bahwa Abu Dzar adalah sosok sahabat yang paling jujur mengandung Hikmah bahwa perjalanan kehidupan Abu Dzar adalah kehidupan yang penuh dengan kejujuran.
Setiap apa pun yang keluar dari lisan Abu Dzar maka pastilah hal tersebut sama dengan isi hati nuraninya.
Pekikan takbir saat siuman dari pingsan akibat dipukul oleh massa di depan Ka’bah adalah sebagai bukti betapa jujurnya aqidah dan Syahadah yang diucapkan Abu Dzar di hadapan nabi.
Dalam sabda Nabi tentang kejujuran Abu Dzar juga seolah olah terkandung pesan rasulullah kepada abu dzar agar kedepan tetap mempertahankan prinsip dakwah dalam bingkai kejujuran.
Jujur Disini bukan hanya sekedar lawan kata dari dusta. Kejujuran Abu Dzar juga meliputi ketegasan dalam melawan setiap kebatilan.
Kisah teladan abu dzar al ghifari sudah sepantasnya diteladani oleh umat sebab terdapat banyak ibrah dan nasehat khususnya untuk para pegiat dakwah milenial.
