Ahmad Alfajri – Kitab Bahrul Mazhab Karya Imam Ruyani
Ada sebuah istilah khusus dalam kitab fiqih Syafi’i melalui jalur Imam Nawawi yaitu Qadhiyani (2 orang Qadhi). Qadhi yang dimaksud adalah Imam Ruyani Pengarang Kitab Bahrul Mazhab dan Abu Hasan Mawardi Pengarang kitab Al Hawi Al Kabir.
Pada artikel kali ini, kami ingin men-sharing tentang kitab Bahrul Mazhab fi Furu’ Mazhab al-Syafi’i (بحر المذهب في فروع مذهب الإمام الشافعي) karya Imam Ruyani.
Daftar Isi
Tentang Imam Ruyani
Imam Ruyani memiliki nama lengkap yaitu al-Qadhi Abu al-Muhasin Abdul Wahid bin Ismail bin Ahmad al-Thabari al-Ruyani. Beliau merupakan Seorang ulama Mazhab Syafi’i abad ke ke-6 Hijriyah (415-502H). Beliau lebih dikenal dengan panggilan Qadhi Ruyani
Ruyani itu sendiri adalah sebuah nama kota di Thabaristan, Iran.
Dari segi kecerdasan, Imam Ruyani memiliki daya hafal yang begitu kuat. Bahkan Beliau pernah menyatakan bahwa jika sekiranya seluruh kitab dalam Mazhab Syafi’i dibakar, maka beliau pasti akan mampu mendikte semua kitab tersebut.
Karena kecerdasan dan kekuatan hafalan, beliau disebut oleh para ulama lainnya saat itu sebagai “Syafi’i Zamanihi” (Imam Syafi’i pada masanya).
Imam Ruyani menyusun kitab Bahrul madzhab sebagai kitab syarahan atas kitab Mukhtashar Muzani karya Imam muzani.
Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa kitab Mukhtashar Muzani memiliki sangat banyak syarahan. Diantaranya adalah kitab At-Ta’liqah karya Abu Ath-Thoyyib Ath-Thobari, dan kitab Nihayatul Mathlab karya Al-Juwaini.
Tentang Kitab Bahrul Mazhab
Dalam kitab Bahrul Madzhab, Imam Ruyani merujuk kepada berbagai kitab Syafi’iyah yang muktabar. Imam Ruyani juga banyak menukil pernyataan-pernyataan guru beliau dari ulama Syafi’iyah pada masanya. Di samping itu, beliau juga banyak memutuskan permasalahan fiqih hasil dari ijtihad beliau sendiri.
Kitab Bahrul Madzhab ini termasuk dalam kategori kitab Muthawwalat (panjang). Kitab Bahrul Madzhab setelah disusun hingga sekarang terus dicetak ulang oleh para penerbit di berbagai belahan dunia.
Sangking tebalnya kitab Bahrul madzhab ini, Ibnu khalikan pernah menyatakan bahwa kitab Bahrul madzhab “min athwali kutubi Asy-Syafi’iyyin” (di antara kitab-kitab terpanjang yang dikarang oleh ulama mazhab Asy-Syafi’i).
Sesuai dengan namanya, Bahar artinya laut. Seolah olah Imam ruyani sedang menegaskan bahwa Kandungan isi dalam kitab Bahrul Mazhab ini begitu luas.
Komentar Ulama Lain
Imam Ibnu Katsir memberikan komentar berkaitan dengan kitab Bahrul Mazhab. menurut beliau, kitab Bahrul Mazhab ini adalah kitab yang sangat komplit dan didalamnya terdapat berbagai permasalahan permasalahan fiqih yang unik.
Imam Subki sempat membandingkan Kitab Bahrul Mazhab dengan kitab Al Hawi al-kabir karya Imam Mawardi. Menurut Imam Subki, isi kitab Bahrul Madzhab isinya lebih mendetil.
Imam Abu Amru Ibn al-Shalah (643H) menyatakan bahwa dalam kitab Bahrul Mazhab, terdapat banyak nukilan nukilan dari ulama lain yang dikutip oleh Imam ruyani.
Pada abad ke-7, kitab Bahrul Mazhab ini diringkas oleh seorang ulama yang bernama Al-Irbili. Buku tersebut diberi judul Mukhtashar al-Bahr (Ringkasan Kitab Bahar). Nama lengkap pengarangnya adalah Kamaluddin Abu al-Fadha-il Salar bin al-Hasan bin ‘Umar al-Irbili (670H).
Metode Penulisan
Susunan topik dan bab dalam kitab Bahrul madzhab disesuaikan dengan kitab Mukhtashar Muzani. Imam Ruyani juga menyebutkan Dalil dan argumentasi berdasarkan dari ayat, hadits, ijma’, dan qiyas.
Setiap perbedaan pandangan ulama generasi sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin, diurai secara mendetil. Begitu juga dengan Perbedaan pendapat dalam kalangan ulama Syafi’iyah.
Perbedaan pendapat para imam mazhab juga disebutkan dengan penjelasan yang lengkap. Oleh sebab itu, kitab Bahrul madzhab ini dapat dikelompokkan dalam kategori kitab fiqih perbandingan.
Dalam menjelaskan problematika fiqih, Imam Ruyani tidak lupa menjabarkan dari aspek gramatika seperti nahwu dan saraf. Sisi paling menarik adalah ternyata Imam Ruyani memiliki banyak pendapat pribadi yang berbeda dengan pendapat mayoritas ulama Syafi’iyah.
Jika diteliti lebih mendalam, pendapat pribadi beliau tersebut lebih dekat dengan pendapat dalam mazhab Maliki.
Tidak ada tulisan yang sempurna, semua pasti ada titik kekurangan. Dan kekurangan kitab Bahrul mazhab ini adalah tidak ada penjelasan kualitas hadis dan tidak ada pentakhrijan hadits.
Bahkan ada beberapa hadis dengan kualitas hadis lemah dijadikan oleh Imam Ruyani sebagai rujukan terhadap beberapa problematika hukum fiqih.
Coba bayangkan, sekiranya Imam Ruyani menjabarkan aspek kualitas dan takhrij hadits. Setebal apakah Kitab Bahrul Mazhab?
Bahrul Mazhab dan Al Hawi Al Kabir
Antara kitab Bahrul Madzhab dan Al Hawi Al Kabir, ada beberapa perbandingan. Kelebihan kitab Bahrul mazhab dari aspek cabang hukum fiqih yang lebih lengkap. Sedangkan kelebihan kitab Al Hawi Al Kabir dari segi susunan dan lebih berwarna dalam melakukan pentazhiban mazhab.
Dari aspek popularitas, kitab Bahrul madzhab tidak semasyhur kitab Al Hawi Al Kabir. Menurut beberapa peneliti dijelaskan bahwa penyebab kalahnya popularitas kitab Bahrul madzhab adalah berkaitan dengan pernyataan Ibnu Hajar Al Haitami.
Menurut Ibnu Hajar Al Haitami, kitab Bahrul mazhab ini hanyalah sekedar kutipan dari kitab Al Hawi Al Kabir dan kemudian ditambah sedikit perincian hukum fiqih.
Wafat Imam Ruyani
Pernah dengar Ninja Assassin? sebuah film asal Jepang yang sudah sangat mendunia. Dalam Film tersebut menceritakan tentang orang-orang yang memiliki keahlian dan teknik khusus untuk membunuh.
Assassin itu sendiri sebenarnya adalah berasal dari istilah Arab yaitu “hasy-syasyin”. Sebuah kelompok pembunuh profesional dari sekte Syiah ismailiyah atau lebih dikenal dengan sekte batiniah. Keahlian mereka adalah menggunakan pisau.
Ma’mar bin Al-Fakhir mengatakan bahwa Imam ruyani wafat karena ditusuk dengan pisau pada lambung. Pelakunya adalah salah seorang anggota geng Assassin. Peristiwanya terjadi setelah beliau mengajar, tepatnya pada hari Jumat 11 Muharram 502 Hijriyah di Masjid Jami’ Amul.
Sekte batiniah menjadikan ulama dan Umara sebagai target untuk di korbankan. Umara atau pemimpin saat itu melalui kekuatan militer terus menerus melakukan operasi militer menumpas pergerakan pemberontakan mereka.
Sedangkan ulama ditargetkan karena merekalah yang menyingkap fakta-fakta sesat dan kesalahan mereka. Dari aspek agama, fatwa-fatwa ulama sangat berpengaruh untuk meminimalisir perkembangan ideologi mereka.
Dan diantara ulama-ulama yang menjadi korban keganasan pemikiran dan pergerakan sekte batiniah adalah Imam ruyani Pengarang kitab Bahrul mazhab
Download Kitab Bahrul Mazhab
Judul : Bahrul Mazhab fi Furu’i Mazhab al Imam al Syafi’i
Judul Arab : بحر المذهب في فروع مذهب الإمام الشافعي
Penulis : Abdul Wahid bin Ismail al Ruyani Abu al Mahasin
Nama Arab : عبد الواحد بن إسماعيل الروياني أبو المحاسن
Pentahqiq : Ahmad Izzu ‘Inayah al Damsyiqi
Penerbit : Ihya Turats al Arabi
Cetakan : 1
Tahun : 2002
Jilid : 14 Juzuk
Halaman : –
PDF : File
Ukuran : 115 MB
Download Disini: Juzuk 1 – 3, Juzuk 4 – 6, Juzuj 7 – 10, Juzuk 11 -14