
Ahmad Alfajri | Bacaan Dan Keutamaan Surat Al Baqarah Ayat 284-286 Lengkap

Surat Al-Baqarah adalah surat kedua dan juga surat terpanjang dalam Al-Qur’an, dengan total 286 ayat.
Nama “Al-Baqarah,” yang berarti “Sapi Betina,” diambil dari sebuah kisah yang melibatkan Nabi Musa dan kaum Bani Israil.
Kisah ini berkisar pada kasus pembunuhan yang pelakunya tidak diketahui.
Dalam situasi tersebut, Nabi Musa memohon petunjuk Allah SWT.
Kemudian, Allah memerintahkan untuk menyembelih seekor sapi betina yang memenuhi ciri-ciri tertentu yang diwahyukan.
Daging sapi tersebut kemudian digunakan untuk memukul jenazah korban, dan atas izin Allah, korban tersebut hidup kembali dan memberikan kesaksian mengenai pelaku pembunuhan.
Surat Al-Baqarah sering dibaca oleh umat Islam di Indonesia.
Beberapa ayat dari surat ini termasuk dalam bacaan doa tahlil, seperti ayat 1-5, ayat 163, ayat 255 (Ayat Kursi), dan ayat 284-286.
Keutamaan Surat Al-Baqarah Ayat 284-286 Berdasarkan Hadis
Berdasarkan buku Pegangan Doa dan Zikir Keselamatan Ratibul Hadad oleh Ust. Ahmad Zacky el-Syafa, terdapat beberapa keutamaan membaca ayat 284-286 dari Surat Al-Baqarah, yang dijelaskan dalam hadis:
Rasulullah SAW bersabda bahwa ayat-ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah (ayat 284-286) adalah “gudang” harta di bawah ‘Arasy. (HR. Ahmad).
Beliau juga menjelaskan bahwa jika akhir surat Al-Baqarah tidak dibaca dalam sebuah rumah selama tiga malam berturut-turut, maka syaitan akan mendekat ke rumah tersebut. (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah setara dengan membaca seluruh surat Al-Baqarah. (HR. Bukhari).
Selain itu, beliau menyatakan bahwa membaca sepuluh ayat dari Surat Al-Baqarah—termasuk empat ayat awal, Ayat Kursi, dua ayat setelahnya, dan tiga ayat terakhir—akan melindungi rumah dari gangguan syaitan hingga pagi hari berikutnya. (HR. Thabrani).
Dengan memahami dan mengamalkan keutamaan membaca Surat Al-Baqarah, khususnya ayat 284-286, umat Islam dapat merasakan berbagai manfaat spiritual dan perlindungan dari gangguan syaitan.
Surat Al Baqarah 284 – 286
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (٢٨٤)
Artinya:
“Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”.
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ (٢٨٥)
Artinya:
“Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَࣖ (٢٨٦)
Artinya:
Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”