Kajian Umum

Hukum Narsis Dalam Sudut Pandang Islam

Ahmad AlfajriHukum Narsis Dalam Sudut Pandang Islam

Hukum Narsis Dalam Sudut Pandang Islam
Hukum Narsis Dalam Sudut Pandang Islam

Perkembangan teknologi dewasa ini semakin memanjakan penggunanya. Salah satu fitur teknologi yang tersedia pada smartphone adalah adalah foto selfie.

Pengguna dapat mengambil gambar dirinya sendiri kapan saja, di mana saja, dan dengan gaya apa saja. Dan ada beberapa ponsel yang menyediakan teknologi edit foto dengan beragam fitur keren.

Di sana, anda dapat mengedit foto anda ada dan memfilter wajah anda sesuai dengan selera. Wajah hitam dapat di olah menjadi putih bersih, dan begitu juga sebaliknya. Wajah tua dapat di edit menjadi muda belia, bahkan menjadi wajah bayi.

Kemudahan-kemudahan fitur teknologi ini melahirkan sebuah gaya hidup narsis. Di mana dan kapan saja pasti ceprat-cepret kamera dulu.

Apa itu Narsis?

Sikap narsistik ini diambil dari sebuah cerita mitos. Ada seorang pemuda tampan yang bernama narcissus. Rutinitas hariannya adalah hanya duduk di tepi sungai dan memandang wajahnya di air sungai.

Hal tersebut terus-menerus dilakukan untuk memuaskan perasaannya. Pada hari kematiannya, pria terebut berubah menjadi bunga narcissus yang habitatnya berada di pinggir sungai.

Gaya hidup manusia modern sekarang yang suka selfie dikaitkan dengan kisah narcissus tersebut. Perilaku orang yang narsis hanyalah memotret gambarnya, lalu dipamerkan pada orang lain.

Imajinasi manusia narsis terjebak hanya pada kecantikan wajahnya saja. Dan imajinasi tersebut semakin bias seolah-olah kecantikan hatinya juga sama. Ada kecenderungan pola pikir pelaku Narsis yaitu bahwa orang lain menganggap dirinya sebagai orang baik.

Istilah narsis populer mulai pada tahun 2008 dan dan 2010. Saat itu ponsel kamera baru mulai dipasarkan.

Kecanduan narsis ini semakin menjadi jadi saat teknologi ponsel semakin berkembang. Besarnya memori penyimpan foto membuat aktivitas narsis semakin merajalela.

Dalam satu momen saja, para pegiat narsis mampu mengambil gambar hingga ratusan kali. Gambar-gambar tersebut diedit dan difilter sesuai dengan hasratnya.

Tentunya dari aspek positif dan negatif, aktivitas narsisme juga punya hal positif dan juga punya hal negatif.

Positif dan Negatif Narsis

Salah satu nilai positif bagi pecandu narsis adalah dari segi rasa percaya diri. Pelaku narsis biasanya selalu aktif dan tampil dalam segala kegiatan. Hal ini dipengaruhi rasa percaya diri yang kuat.

Gaya hidup narsis, sering dipraktekkan oleh anak baru gede (ABG). Penyebabnya adalah efek fluktuasi hormon saat pubertas. Fluktuasi hormon ini membuat perasaan ABG seolah olah masih banyak kekurangan. untuk menghilangkan perasaan tersebut, kegiatan narsis adalah obatnya menurut mereka.

Sisi positif perilaku narsis lainnya adalah meningkatnya skill edit foto, fotografi dan semua yang berkaitan dengan multimedia. Kadang-kadang aktivitas narsis bisa berubah menjadi sebuah pekerjaan kreatif yang menghasilkan.

Sisi positif lainnya adalah kebersamaan. Pencinta narsis biasanya tidak akan menyia-nyiakan momen saat kumpul bersama. Selfie saat bersama sahabat-sahabat, bagi mereka memiliki kepuasan tersendiri.

Walaupun banyak hal positif yang didapatkan dari kegiatan narsis, perlu diwaspadai juga bahwa banyak hal negatif yang bisa ditimbulkan. Diantara hal negatif dampak dari perilaku narsis adalah:

Mengurangi Produktifitas

Dampak buruk daripada kegiatan narsis adalah menurunnya nilai produktivitas. Pecandu narsis biasanya akan terjebak pada kegiatan mempercantik wajah, sehingga lupa dengan rutinitas yang produktif dan menghasilkan.

Sebenarnya, kegiatan narsis jika masih dalam batas kewajaran bukanlah sebuah permasalahan. Efek negatif yang dikawatirkan adalah kecanduan dalam perilaku narsis.

Contoh kecilnya, seorang blogger jika sudah terjangkit virus narsis maka produktivitas artikel-artikel berkualitas akan turun drastis. Aktivitas yang disukainya hanyalah selfie dan upload foto ke media.

Setelah itu, disibukkan dengan melihat dan menunggu jumlah like dan komentar atas foto-fotonya. Hari-harinya akan disibukkan dengan membalas komentar komentar yang datang dari sahabat-sahabat medianya.

Jika masih dalam batas kewajaran, aktivitas narsis ini sangatlah positif karena akan mendapatkan banyak pertemanan dan sahabat.

Kurang mensyukuri nikmat

Penyakit yang sangat berbahaya efek negatif dari narsis adalah tidak mampu mensyukuri nikmat Allah.

Jika dari puluhan foto yang di-upload dan ternyata tidak ada yang memberikan like dan komentar positif, maka hal ini akan membuat jiwanya terguncang.

Dan pada akhirnya lupa untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya. Dalam pikirannya hanyalah tanda tanya kenapa foto-fotonya tidak menarik para netizen.

Kelainan jiwa

Dalam penelitian medis, pecandu narsis termasuk dalam kategori kelainan jiwa yaitu NPC (Narcistic Personality Disorder).

Ada beberapa tanda seseorang sudah termasuk dalam kategori pecandu narsis dan masuk dalam tipe kelainan jiwa.

  • Pertama, mencari perhatian dengan mengagungkan diri sendiri.

Pecandu narsis akan membuat hal apa saja yang kira-kira dapat membuat orang lain terkesan dan kagum. Namun jika target dan tujuannya tidak tercapai maka dirinya akan dihantui oleh rasa bersalah dan tidak enak perasaan.

  • Kedua, nekat melakukan apa saja demi mendapatkan perhatian.

Untuk mendapatkan perhatian netizen, pecandu narsis akan melakukan apa saja. Meskipun hal tersebut tabu dalam pandangan masyarakat.

Permasalahan tabu, norak dan tidak layak, bukanlah permasalahan besar bagi pecandu narsis. Problema utama mereka adalah disaat kegiatannya tidak mampu mendapatkan perhatian dari orang lain.

  • Ketiga, tidak peduli pada orang lain

Pecandu narsis tidak punya rasa kepedulian kepada orang lain. Sebab dalam otaknya hanyalah ingin mencari sensasi dan perhatian. Dirinya sibuk dengan angan-angannya, sehingga lupa untuk peduli kepada sesama sebagai makhluk sosial.

Perilaku Narsis dalam Pandangan Islam

Dalam Islam untuk menilai perilaku narsis, ada beberapa hal yang yang dapat dijadikan sebagai acuan bahwa kecanduan narsis sangat berbahaya. Diantara perilaku narsis yang menyebabkan haramnya narsis adalah:

Ajang pamer aurat

Narsis sebagai sebuah penyakit jiwa, dalam Islam adalah sangat dilarang. sebab salah satu cara terbaik menarik perhatian adalah pamer aurat.

Haram disini adalah haram ‘Aridhi. Pada dasarnya narsis tidak haram, dan menjadi haram karena nampak aurat.

Adapun narsis dalam konteks kewajaran maka hal tersebut adalah mubah dan tidak dilarang asalkan tidak melanggar dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam hukum Islam.

Ujub dan riya’

Narsis berpotensi menimbulkan sifat ujub dan bangga diri. Merasa diri lebih besar dan lebih baik dari orang lain adalah sifatnya setan. Dalam Islam, narsis yang berpotensi menimbulkan sifat-sifat seperti ini hukumnya adalah haram.

Sedangkan narsis yang masih dalam koridor kewajaran hukumnya adalah boleh-boleh saja. Tetapi harus dijaga agar potensi yang dapat menjerumuskan kepada sifat terlarang tidak terjadi.

Iblis melanggar perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam karena sifat merasa lebih baik. Menurut iblis, mereka lebih baik karena tercipta dari api. Sedangkan Nabi Adam tercipta dari tanah.

Riya

Narsis yang berpotensi melahirkan sifat Riya juga diharamkan dalam Islam. Ibadah qiyamul Lail yang dilakukan seorang diri di tengah malam dan tanpa ada yang melihat, nilainya akan hilang dengan mengupload ke sosial media dengan tujuan agar dikenal sebagai ahli ibadah.

Narsis model seperti ini adalah sangat diharamkan, sebab Riya tergolong dalam Syirik kecil. Melakukan sebuah ibadah bukan semata-mata karena Allah, tetapi karena ingin mendapatkan pujian dari manusia.

Sifat Riya akan melahirkan sifat buruk lainnya yaitu menganggap diri lebih baik dari orang lain

Dalam surat Luqman Ayat ke-18 Allah berfirman:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Pupusnya rasa sosial

Perilaku narsis Yang sudah pada tingkat tidak punya lagi rasa sosial kepada sesama manusia, hukumnya adalah haram. Islam mengajarkan umatnya untuk saling peduli, bantu membantu dan nasehat menasehati.

Jiwa pecandu narsis yang sudah diluar batas akan tidak peduli sama sekali terhadap manusia. Dalam pikirannya hanyalah Bagaimana cara mendapatkan empati dan Simpati dari manusia.

Haramnya narsis seperti ini sebab termasuk dalam kategori memalingkan muka dari manusia dalam bahasa mudahnya adalah tidak punya rasa sosial

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tabrani

ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan, 1) tamak lagi kikir, 2) mengikuti hawa nafsu (yang mengajak kejelekan), dan 3) ujub (takjub pada diri sendiri).”

Demikian saja artikel kami tentang Hukum Narsis Dalam Sudut Pandang Islam. Jika ada tanggapan, silahkan ditulis pada kolom komentar. Terima Kasih.

Lihat Semuanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker