Ahmad Alfajri – Kisah Umar Mencium Hajar Aswad
Hajar Aswad adalah sebuah batu yang berwarna hitam dan berada pada salah satu sudut Ka’bah. Hajar berasal dari bahasa Arab yang bermakna batu. Sedangkan Aswad bermakna hitam.
Batu tersebut dinamakan sebagai Hajar Aswad karena berwarna hitam. Sebenarnya Hajar Aswad itu sendiri adalah sebuah batu permata yang berasal dari surga. Warnanya berubah menjadi hitam saat diturunkan ke dunia akibat banyaknya dosa-dosa manusia.
Hukum mencium Hajar Aswad adalah sunnah karena Nabi Muhammad melakukannya. Bahkan dalam sebuah hadits para sahabat pernah melihat Rasulullah seringkali mencium Hajar Aswad dalam satu waktu.
Umar bin Khattab dan Hajar Aswad
Berkaitan dengan hukum sunnah mencium Hajar Aswad ada sebuah peristiwa di mana Umar Bin Khattab mencium Hajar Aswad. Namun sebelumnya, beliau berujar kepada batu bahwa beliau tahu benda yang akan di ciumnya tersebut adalah sebuah batu. Sebuah benda yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak dapat memberi mudharat.
Alasan Umar Bin Khattab mencium Hajar Aswad karena mengikuti dan melihat nabi pernah melakukannya. Artinya, sekiranya Nabi tidak mencium Hajar Aswad maka pastilah Umar tidak akan Sudi untuk menciumnya.
Peristiwa ini terekam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Umar Bin Khattab sendiri, yaitu:
ان عمر بن الخطاب قبل الحجر الاسود ، فقال : اني اعلم انك حجر لا تضر ولا تنفع ، ولولا رأيت رسول الله يقبلك ما قبلتك
Setelah mencium Hajar Aswad, Umar Bin Khattab menangis tersedu-sedu. Tangisan tersebut terdengar oleh sahabat-sahabat lainnya. Sehingga menimbulkan tanda tanya kenapa seorang Umar yang terkenal dengan ketegarannya tiba tiba menangis tersedu-sedu?.
Umar Bin Khattab merasakan ada seseorang yang sedang mendekatinya dari belakang. Lalu Beliau menoleh dan melihat ternyata Ali bin Abi Tholalib. Umar Bin Khattab paham bahwa kedatangan Ali bin Abi Thalib disebabkan tanda tanya kenapa Apa dirinya menangis.
Tanpa ditanya Umar Bin Khattab langsung menjawab. Wahai Ali!! disinilah tempat untuk mencurahkan air mata, mengingat segala kesalahan dan dan meminta ampun kepada Allah. Hajar Aswad adalah tempat yang sangat mustajabah.
Ali mengkritisi Umar Tentang Hajar Aswad
Pernyataan Umar Ibnul Khattab bahwa Hajar Aswad tidak dapat memberi manfaat dan mudharat disanggah oleh Ali Bin Abi Thalib. Menurut Ali Bin Abi Thalib, Hajar Aswad dapat memberi manfaat dan dapat memberi mudharat.
Alasannya adalah karena semua manusia saat masih di alam arwah sudah membuat sebuah perjanjian kepada Allah. lalu janji tersebut ditulis oleh Allah dan diletakkan dalam Hajar Aswad.
Pada hari kiamat kelak, Hajar Aswad akan menjadi sebagai saksi bagi orang yang memenuhi janjinya dan bagi orang yang mengingkari janji.
Kritikan Imam Ali ini sangat sesuai jika di kolaborasi dengan doa saat mencium Hajar Aswad:
اللهم ايمانا بك ، و تصديقا بكتابك ، ووفاء بعهدك
Ya Allah lah kami beriman kepadamu dan membenarkan segala suratan mu dan memenuhi janji-janjimu
Demikian saja artikel singkat kami tentang kisah Umar mencium hajar aswad dan kritikan Imam Ali. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.