Ahmad Alfajri – Mengenal Bentuk Bentuk Jin Menurut Islam
Lafaz jin berasal dari kata Janna yang berarti tersembunyi atau tidak terlihat. Jin merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah. Berbeda dengan malaikat dan manusia, jin diciptakan oleh Allah dari api.
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Alquran surat al-hijr ayat 27:
وَٱلۡجَاۤنَّ خَلَقۡنَـٰهُ مِن قَبۡلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”.
Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah. Dalam hadits tersebut Rasulullah menjelaskan secara mendetil penciptaan malaikat, jin dan manusia.
خلقت الملائكة من نور، وخلق الجان من مارج من نار، وخلق آدم مما وصف لكم
Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api yang berkobar, dan Adam (manusia) dari tanah sebagaimana telah dijelaskan kepadamu
Jelaslah bahwa dalam ayat di atas dan dalam Hadits terdapat Penjelasan bahwa Jin diciptakan dari api.
Setelah tercipta, jin bertugas untuk membisikan bisikan jahat ke dalam hati manusia. Dalam Alquran surat Annas ayat 4-6 Allah berfirman:
مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ ٱلَّذِی یُوَسۡوِسُ فِی صُدُورِ ٱلنَّاسِ
Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia
Daftar Isi
Jenis-jenis jin
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Jabir ibnu Nafir dari Abi Tsalabah Al Khutsni, bahwa Rasulullah pernah bersabda tentang kategori jin yang terbagi dalam tiga kelompok:
الجن على ثلاثة: فثلث لهم أجنحة يطيرون في الهواء، وثلث حيات وكلاب، وثلث يحلون ويظعنون
Jin terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah jin yang mempunyai sayap dan dapat terbang di udara. Kelompok kedua terdiri dari jin yang berbentuk ular dan anjing, sedang kelompok ketiga adalah yang bisa berubah bentuk dirinya
Muhammad Isa Dawud dalam buku dialog dengan jin muslim menjelaskan beberapa fakta tentang jenis jin yang bersumber dari hadis di atas.
Jin bersayap
Jenis pertama adalah Jin yang bersayap. Sebuah jenis jin yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi. Dalam kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis, Jin inilah yang memindahkan Singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba ke Baitul Maqdis.
Jin berbentuk ular
Tidak sedikit ular yang sejatinya adalah jin. Dan dan tidak sedikit juga ular yang sejatinya adalah jelmaan dari jin. Tetapi tidak semua ular itu berkaitan dengan jin.
Jadi jika berhadapan dengan ular sebaiknya lebih berhati-hati dan memperbanyak membaca dzikir dan doa. Bisa saja ular tersebut adalah jin, jelmaan dari jin atau memang hanya hewan melata biasa
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa ada dua jenis ular yang harus dibunuh. Kedua jenis ular tersebut adalah Jin yang tidak dapat merubah bentuknya ke bentuk yang lain. Kedua jenis ular tersebut adalah:
- dzu al-thifyatayn
- al-abtar
Riwayat yang bercerita tentang hal tersebut adalah bersumber dari Abdullah Ibnu Umar. Beliau mendengar Rasulullah berkhotbah di atas mimbar:
اقتلوا الحيات وذا الطفيتين ، والأبتر ، فإنهما يسقطان الحبلى ويلتمسان البصر
Bunuhlah ular, bunuhlah dzu al-thifyatayn dan al-abtar, sebab kebua binatang itu menyembur mata dan menggugurkan kandungan.
Menurut Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari, ular dzu al-thifyatayn adalah ular yang di punggungnya terdapat dua garis putih. Adapun Al abtar adalah sejenis ular yang yang terlihat ekornya pendek seperti terpotong.
Hukum membunuh ular
Dari berbagai periwayatan hadis para ulama Fiqih mengambil kesimpulan bahwa hukum membunuh ular Bukanlah alternatif utama. Jika berjumpa dengan ular maka langkah yang harus dilakukan adalah mengusirnya.
Jika ular tersebut ternyata tidak mau lari atau keluar dari rumah maka saat itu dibolehkan untuk dibunuh.
Adapun jenis ular yang disebutkan dalam hadits yaitu dzu al-thifyatayn
al-abtar, maka hukumnya dibolehkan secara langsung untuk dibunuh.
Jin berbentuk anjing
Rasulullah pernah memerintah para sahabat untuk membunuh anjing sebab termasuk dalam golongan jin atau jelmaan jin.
Selanjutnya perintah ini ini di Naskah atau dihapus oleh Rasulullah. Jadi hukum membunuh anjing setelah datangnya larangan dari Rasulullah adalah tidak dibolehkan.
Meskipun demikian ada satu jenis anjing yang tetap dibolehkan untuk dibunuh. Anjing tersebut memiliki ciri-ciri yaitu anjing yang berwarna hitam legam dan dan punya dua titik putih di atas matanya. Rasulullah menjelaskan bahwa anjing tersebut merupakan setan.
Sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi SAW pernah bersabda tentang hal tersebut:
Rasulullah memerintah kami untuk membunuh anjing, sampai-sampai ada seorang wanita yang datang dari dusun dengan membawa anjingnya, yang kemudian kami bunuh. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kami membunuh anjing, seraya mengatakan, ‘Bunuhlah yang hitam legam dengan dua titik putih (di atas matanya), sebab dia adalah setan.”
Terkait hadits di atas, Imam An-Nawawi mengatakan,
“Makna al-bahim (yang terdapat dalam hadits tersebut) adalah hitam legam. Sedangkan dua titik adalah titik putih yang berada di atas kedua matanya, dan itu mudah diketahui
Demikian saja artikel singkat kami tentang jenis-jenis jin. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
One Comment