
Ahmadalfajri.com – Contoh Ceramah Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Selamat datang kepada seluruh pengunjung setia di blog sederhana kami ini.
Pada artikel kali ini, kami akan membagikan sebuah contoh teks Pidato yang berjudul : Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
Teks pidato ini juga dapat anda jadikan sebagai materi lomba pidato untuk anak anda dalam mengikuti lomba pidato pada berbagai acara.
Dan bahkan teks pidato ini dapat anda jadikan sebagai isi dalam ceramah khotbah Jumat anda.
Isinya singkat, padat dan sangat kaya dengan kandungan makna.
Teks contoh pidato mensyukuri nikmat kemerdekaan ini kami kutip dari sebuah laman Facebook yang beralamat di: Kumpulan Ceramah
Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
Assalamualaikum wr wb.
Hadirin rahimakumullah.
Di antara kewajiban umat islam adalah bersyukur atas segala nikmat dari Allah, dzat yang Maha Ghofur, baik nikmat dunyawiyah, nikmat ukhrowiyah maupun nikmat diniyah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ibrahim ayat 7.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat,” (QS Ibrahim:7).
Nikmat Allah SWT, pasti tak akan terhitung. Dan di antara sekian banyak nikmat Allah bagi kita adalah nikmat kemerdekaan.
Tentu sebagai orang yang beriman kita wajib mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, adapun caranya antara lain dengan menjaga dan merawat kebhinekaan serta sumber daya alam Indonesia.
Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam, kaya budaya dan masyarakatnya yang majemuk, berbeda-beda agama, bahasa, suku bangsa dan lain-lain.
Negara Indonesia adalah negara yang dibangun oleh para pendiri bangsa di atas perjanjian kebangsaan (Mu’ahadah Wathoniyah).
Hadirin rahimakumullah.
Dalam konteks berbangsa dan bernegara, sebagai umat islam kita diperintahkan oleh Allah Swt. Sebagaimana termaktub dalam QS. An-Nahl ayat 91-92:
وَاَوْفُوْا بِعَهْدِ اللّٰهِ اِذَا عَاهَدْتُّمْ وَلَا تَنْقُضُوا الْاَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّٰهَ عَلَيْكُمْ كَفِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ
“Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah, setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”.
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَاثًاۗ تَتَّخِذُوْنَ اَيْمَانَكُمْ دَخَلًا ۢ بَيْنَكُمْ اَنْ تَكُوْنَ اُمَّةٌ هِيَ اَرْبٰى مِنْ اُمَّةٍ ۗاِنَّمَا يَبْلُوْكُمُ اللّٰهُ بِهِۗ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ مَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali. Kamu menjadikan sumpah (perjanjian)-mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, dan pasti pada hari Kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.”
Dengan tegas ayat ini memerintahkan seluruh umat islam untuk senantiasa menjaga perjanjian, tidak boleh melanggarnya, termasuk di dalamnya adalah perjanjian kebangsaan yang menjadi pokok berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia.
Maka siapa pun yang berusaha untuk melanggar perjanjian kebangsaan ini maka ia membangkang terhadap perintah Allah di dalam Al-Qur’an dan orang yang membangkang terhadap perintah Allah adalah orang yang durhaka atau maksiat dan ia terperosok ke dalam jurang kehinaan.
Indonesia bukanlah negara islam, dan bukan pula negara kafir. Indonesia adalah negara damai yang dibangun di atas pondasi mu’ahadah wathoniyah.
Indonesia bukan Darul Islam, bukan Darul Kufur, tapi Darussalam, Darul ‘ahdi wal mitsaq.