Kajian Umum

Hukum Mendoakan Keburukan Pada Orang Lain

Ahmad AlfajriHukum Mendoakan Keburukan Pada Orang Lain

Hukum Mendoakan Keburukan Pada Orang Lain
Hukum Mendoakan Keburukan Pada Orang Lain

Umat Islam dianjurkan untuk selalu berdoa. Berdoa untuk dirinya sendiri dan juga berdoa untuk umat Islam lainnya. Setiap doa yang dipanjatkan dan melengkapi syarat-syarat doa maka pasti akan diijabah oleh Allah.

Permasalahan sekarang adalah banyak terjadi kasus di mana seseorang mendoakan keburukan terhadap orang lain. Kasus seperti ini sering terjadi di saat seseorang sedang terbawa emosi.

Lalu, bagaimana hukum dalam Islam terkait dengan mendoakan kejelekan kepada orang lain.

Hukum Mendoakan Kejelekan

Untuk mengetahui jawabannya, maka perlu disimak dengan lebih seksama. Mendoakan keburukan kepada orang lain terbagi kepada dua kategori. Pertama, mendoakan kekufuran bagi orang lain. Kedua, mendoakan kejelekan selain kekufuran.

Mendoakan Kekufuran untuk orang lain

Mendoakan kekufuran kepada orang lain jelas sangat dilarang di dalam Islam. Nabi saja di utus oleh Allah untuk menyampaikan risalah agar umat mau memeluk Islam. Adalah sebuah kesalahan fatal jika kita mendoakan kekufuran kepada orang yang sudah memeluk Islam.

Jangankan mendoakan kekufuran kepada orang lain, berdoa kepada orang lain agar sesat adalah sangat dilarang.

Bahkan salah satu ciri khas Ahlussunnah Wal Jamaah adalah tidak mudah mengkafirkan orang lain yang berbeda pemikiran. Apalagi mendoakan Mereka menjadi kafir.

Mendoakan kejelekan kepada orang lain

Hukum Mendoakan kejelekan kepada orang lain terbagi kepada dua:

  • Haram

Haram hukumnya jika orang yang didoakan tersebut tidak melakukan perbuatan zalim kepadanya atau kepada orang lain.

Doa kejelekan kepada orang lain disebabkan hanya karena berbeda pemikiran, pendapat, atau pendapatan adalah sangat dilarang di dalam Islam.

  • Boleh

Ada kondisi dimana seseorang Dibolehkan berdoa kejelekan kepada orang lain. Syaratnya adalah orang yang didoakan tersebut melakukan sebuah kezaliman. Dan doa tersebut tidak boleh melebihi dari ukuran kezaliman yang dilakukan.

Contohnya, ada seorang pemimpin yang melakukan kewajiban kepada rakyat maka dibolehkan bagi rakyat untuk berdoa agar pemimpin tersebut segera Lengser dari jabatannya dan digantikan oleh orang lain.

Referensi

Ada beberapa Apa dalil tentang keharaman mendoakan kejelekan kepada seseorang dan boleh mendoakan keburukan kepada orang dzolim sekedar kadar kezaliman yang dilakukan. Di antara dalil dalil tersebut adalah:

  • Firman Allah surat an-nisa ayat 148:

(۞ لَّا یُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلۡجَهۡرَ بِٱلسُّوۤءِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ إِلَّا مَن ظُلِمَۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِیعًا عَلِیمًا)

Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizhalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

  • Tafsir showi

Pada juzuk pertama halaman ke 340 cetakan Darul Kutub ilmiyah, terdapat penjelasan tafsir surat an-nisa ayat 148:

(لا يحب اللّٰه الجهر بالسوء من القول) من أحد أي يعاقب عليه (إلا من ظلم) فلا يؤاخذه بالجهر به بأن يخبر عن ظلم ظالمه ويدعو عليه (وكان اللّٰه سميعا) لما يقال (وعليما) بما يفعل.

Tafsir Firman Allah SWT : (Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan dengan terus terang) dari siapapun, dan Allah akan memberikan balasan kepadanya, (kecuali oleh orang yang dianiaya) misalnya seperti seseorang yang mengabarkan tentang kedzaliman dari orang yang telah dzalim terhadapnya dan mendo’akannya keburukan, maka tidaklah berdosa baginya, (dan Allah Maha Mendengar) terhadap segala apa yang diucapkan, (serta Maha Mengetahui) kepada segala sesuatu yang diperbuat.

  • Kitab i’anatut tholibin

Dalam kitab ianatutholibin jilid keempat halaman 153 cetakan Haramain, terdapat penjelasan:

(تنبيه) قال فى المغنى يجوز للمظلوم أن يدعو على ظالمه كما قاله الجلال السيوطى فى تفسير قوله تعالى – لا يحب اللّٰه الجهر بالسوء من القول إلا من ظلم – قال بأن يخبر عن ظلم ظالمه ويدعو عليه اهـ.

(Pemberintahuan) Shahibul Mughni Berkata : “Orang yang terdzalimi itu diperbolehkan untuk mendo’akan keburukan terhadap orang yang mendzalimi, sebagaimana yang telah dikatakan oleh al Jalal as Suyuti dalam menafsiri Firman Allah SWT Surat Annisa’ 148 dalam tafsirnya di atas.”

  • Bariqatul mahmudiyah

Dalam kitab Bariqatul mahmudiyyah terdapat penjelasan sebagai berikut:

(وَأَمَّا) (الدُّعَاءُ عَلَيْهِ) أَيْ عَلَى الْمُؤْمِنِ (بِغَيْرِهِ) أَيْ غَيْرِ الْكُفْرِ (فَإِنْ لَمْ يَكُنْ ظَالِمًا لَهُ) أَوْ لِغَيْرِهِ (فَلَا يَجُوزُ) وَيَحْرُمُ (وَإِنْ كَانَ) ظَالِمًا (فَيَجُوزُ بِقَدْرِ ظُلْمِهِ وَلَا يَجُوزُ التَّعَدِّي) عَنْهُ 

Adapun mendoakan kejelekan kepada seorang mukmin selain kekufuran maka hukumnya adalah haram dan tidak dibolehkan, Jika dia tidak melakukan kezaliman. Dan jika orang yang didoakan adalah pelaku kezaliman maka hukumnya dibolehkan, tetapi tidak boleh berlebihan.

Kesimpulan

Hukum mendoakan kejelekan dan keburukan kepada orang lain terbagi kepada tiga kategori:

  • Haram mendoakan orang lain kufur
  • Haram mendoakan kejelekan orang lain selain kufur, jika yang didoakan bukanlah pelaku kezaliman.
  • Boleh mendoakan kejelekan selain kekufuran, jika orang yang didoakan adalah pelaku kezaliman dan tidak boleh melebihi dari ukuran kezaliman yang dilakukan.

Demikian saja artikel singkat kami tentang mendoakan kejelekan kepada orang lain. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Lihat Semuanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker