
Ahmad alfajri – Resensi Kitab Fathul Qarib Al-Mujib Karya Ibnu Qasim
Kitab Fathul Qarib (فتح القريب) merupakan salah satu kitab wajib yang harus dikuasai oleh santri pesantren tingkatan tsanawiyah. Di Dayah Darussalam, Labuhan Haji, dayah tempat kami nyantri, Kitab Fathul Qarib ini dipelajari oleh santri kelas dua.
Nama lengkap Kitab Fathul Qarib adalah Fathul Qarib al-Mujib fi Syarh Alfaz al-Taqrib. Tulisan dalam bahasa Arabnya yaitu: فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب
Dan yang perlu diketahui adalah Kitab Fathul Qarib ini punya yang lain yaitu: Al-Qaulu Al-Mukhtar Fi Syarhi Ghayah Al-Ikhtishar. Tulisan dalam Bahasa Arabnya yaitu: القول المختار في شرح غاية الاختصار
Tentunya timbul pertanyaan kenapa pengarang memberikan dua nama pada satu kitab?. Alasannya disebabkan karena Matan Taqrib itu sendiri punya dua nama. Kadang kadang disebut dengan Taqrib dan kadang kala disebut dengan Ghayatul Ikhtishar.
Jadi, Syarahan atas kitab yang disebut dengan Taqrib diberi nama Fathul Qarib. Kedengarannya lebih menarik, sebab ujung kata kedua berakhiran B atau Ba yaitu Taqrib dan Fathul Qarib. Ini menjadi sebuah pertanda bahwa pengarang Kitab Fathul Qarib adalah pakar dibidang Ilmu Badi’.
Syarahan atas kitab yang disebut dengan Ghayatul Ikhtisar, diberi nama al-Qaulul Mukhtar. Kedengarannya juga sangat menarik, sebab sama sama berakhiran hurur R atau Ra yaitu Ghayatul Ikstisar dan Al-Qaulul Mukhtar.
Dalam penyebutan, Kitab Fathul Qarib / Al-Qaulul Mukhtar sering juga disebut dengan “Syarah Ibnu Qasim al-Ghazi“. Penyebutan ini berpatokan pada bahwa nama ayahanda pengarang Kitab Fathul Qarib adalah Qasim.
Daftar Isi
Resensi Kitab Fathul Qarib Karya Ibnu Qasim
Kitab Fathul Qarib sebagai syarahan dari Matan Taqrib adalah kitab yang membahas tentang hukum hukum fiqh dan berlandaskan Mazhab Syafii. Dalam literatur Fiqh Syafiiah, Kitab Fathul Qarib ini merupakan kitab yang sangat penting.
Sangking urgensnya, Kitab Fathul Qarib ini disebut sebut sebagai Tuhfah Kecil (al-Tuhfatul Al-Shaghirah). Jadi, mempelajari Kitab Fathul Qarib serasa seperti mempelajari Kitab Tuhfah karya Ibnu Hajar al-Haitami. Ya, ada rasa Tuhfah dalam Syarah Ibnu Qasim.
Jika Kitab Tuhfah didesain oleh Ibnu Hajar untuk kelas atas, maka Kitab Fathul Qarib ini didesain untuk kelas menengah ke bawah. Meskipun beda kelas, namun aroma rasanya tetap terasa sama.
Profil Pengarang Kitab Fathul Qarib
Beliau memiliki nama lengkap Muhammad bin Qasim al-Ghazi. Julukan dan Kuniyah beliau adalah Syamsuddin Abu Abdillah. Sering disebut Ibnu al-Qasim dan juga Ibnu al-Gharabili. Tulisan dalam Bahasa Arabnya ابن القاسم dan ابن الغراليي.
Lahir di Kota Ghaza pada bulan Rajab Tahun ke 859 Hijriah. Wafat pada malam Rabu, 6 Muharram pada tahun 918 H. Pada usia ke 22 tahun, beliau pergi menuntut ilmu kepada para ulama yang ada di Mesir. Di sana, keilmuan beliau tumbuh, matang dan akhirnya menjadi sosok ulama besar yang kharismatik.
Kharisma yang dipancarkan dari jiwa beliau, membuat gemetaran orang yang berhadapan dengannya. Gemetar bukan karena takut tapi karena segan dan takjub. Berhadapan saja sudah membuat gemetaran, apalagi mendengar beliau menyampaikan ilmu.
Ilmu Bayan, Badi’ dan Ma’ani yang sudah melekat dengan jiwa beliau, membuat jamaah pengajian terpukau. Ya, dari dua nama yang beliau berikan atas satu Kitab syarahan saja sudah terasa begitu berkharismanya ilmu dan seni keilmuan yang melekat dari diri Ibnu al-Gharabili.
Merdu Suara
Salah satu kelebihan yang diberikan Allah kepada Muhammad bin Qasim al-Ghazi adalah merdunya suara. Lantunan ayat yang beliau bacaan saat menjadi imam shalat, membuat shalat makmum semakin khusuk. Dalam berfatwa, beliau sangat memperhatikan adab adabnya sekecil mungkin. Hukum yang beliau fatwakan pasti datang saat beliau dalam keadaan suci dan tidak berhadas.
Dalam berbagai bidang keilmuan, beliau hafal dan menguasai kitab kitab penting tersebut. Di bidang Ilmu Qiraat, beliau hafal kitab “Mandhumah Al-Syatibiyah“. Di bidang Ilmu Hadis, beliau hafal Kitab Minhajut Thalibin. Di bidang Ilmu Nahwu, beliau hafal Kitab Alfiyyah. Dan berbagai kitab kitab lainnya dalam berbagai term keilmuan.
Adapun hafalan Alquran dan Hadis tidak perlu lagi disebutkan sebab sudah menjadi hafalan wajib bagi ulama. Bukan hanya ulama, masyarakat awam saja banyak yang hafal Alquran bahkan hafal sejak usia kecil.
Mungkin tidak berlebihan jika saya katakan Kitab Fathul Qarib adalah kitab yang paling populer. Buktinya, di Dayah tempat saya menuntut ilmu, Kitab Fathul Qarib adalah kitab kuning pertama term Fiqh yang dipelajari. Di Lembaga Boarding School, Kitab Syarah Ibnul Qasim ini juga yang masuk dalam kurikulum.
Di Universitas Al-Azhar, Kitab Fathul Qarib juga menjadi Kitab rujukan wajib. Dan di majlis taklim untuk kalangan masyarakat awam, Kitab Fathul Qarib sebagai kitab paling ideal untuk diajarkan. Bahasannya cocok untuk kelas atas dan cocok juga untuk kajian masyarakat awam.
Isi pembahasannya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Mudah dipahami dan metode penulisannya pun membuat pembaca lebih terarah dan tahu jalur dan batasan yang sedang dibahas. Jadi, Kitab Fathul Qarib ini dapat dikategorikan sebagai Kitab Syarahah pertengahan (Mutawasith).
Syarahan Atas Kitab Fathul Qarib
Banyak Ulama dalam mazhab Syafii yang memberi perhatian khusus pada Kitab Fathul Qarib. Sehingga tidak heran, lahir berbagai karya karya lainnya dalam mengurai dan mensyarah Kitab Fathul Qarib.
Berikut ini daftar beberapa Kitab dan nama pengarangnya yang mensyarah Kitab Fathul Qarib. Daftar ini berurutan sesuai dengan tahun wafat musannif (pengarang).
- Hasyiyah Al-Qalyubi ‘ala Syarhi Abi Suja’ Karya Ahmad bin Ahmad bin Salamah al-Qalyubi (W. 1069 H).
- Hasyiah ‘ala Syarh Abi Suja’ li Ibni Qasim al-Gahzi Karya Abdul Bir bin Abdullah Al-Ajhuri (W.1070 H).
- Hasyiah Al-Fawaid al-Aziziyah ‘ala Syarh Abi Suja’ li Ibni Qasim al-Gahzi Karya Ali bin Ahmad al-Azizi (W. 1070 H).
- Hasyiyah Ar-Rahmani ‘ala Syarh Abi Suja’ li Ibni Qasim al-Gahzi Karya Daud bin Sulaiman Rahmani (W.1078 H).
- Hasyiyah ‘ala Syarh Abi Suja’ li Ibni Qasim al-Gahzi Karya Ali bin Ali Syabran Malisi (W.1087 H).
- Hasyiyah al-Birmawi ‘ala Syarh Abi Suja’ li Ibni Qasim al-Gahzi Karya Ibrahim bin Muhammad al-Birmawi (W.1106 H).
- Hasyiyah ‘ala Syarh Abi Suja’ li Ibni Qasim al-Gahzi Karya Ibrahim bin Muhammad Al-Bajuri (w.1277 H).
- Qut Al-Habib Al-Gharib ‘ala Fathi al-Qarib al-Mujib Karya Syekh Nawawi Al-Bantani (w.1316 H).
Dari sekian banyak syarahan, Kitab karangan Imam Bajuri, Imam Birmawi dan Syekh Nawawi al-Bantani adalah kitab yang paling populer.
Download Kitab Fathul Qarib dan Terjemahan Lengkap
Disini kami sediakan link untuk mengunduh Kitab Fathul Qarib versi terjemahan dan juga versi aslinya. Jika nantinya ada link yang error, mohon untuk menghubungi kami agar diganti dengan link yang valid.
Demikianlah resensi Kitab Fathul Qarib karya Ibnu Qasim. Jika ada penulisan yang salah, mohon untuk dikomentari. Silahkan artikel ini dibagikan, namun harus menyebutkan sumber asal. Semoga bermanfaat.
5 Comments