Ahmadalfajri.com – Contoh Pidato Tentang Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
Selamat datang kepada seluruh pengunjung setia di blog sederhana kami ini.
Pada artikel kali ini, kami akan membagikan sebuah contoh teks Pidato yang berjudul : Kemerdekaan Indonesia Nikmat Allah wajib disyukuri
Teks pidato ini juga dapat anda jadikan sebagai materi lomba pidato untuk anak anda dalam mengikuti lomba pidato pada berbagai acara.
Dan bahkan teks pidato ini dapat anda jadikan sebagai isi dalam ceramah khotbah Jumat anda.
Isinya singkat, padat dan sangat kaya dengan kandungan makna.
Kemerdekaan Indonesia Nikmat Allah wajib disyukuri
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Hamdan wa syukron lillaah, wa na’udzu billaah min syuruuri anfusinaa wa min sayyi-aati a’maalinaa, mayyahdillaah fala mudhillalah wa man yudhlilhu fala hadiyalah.
Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad sallahu ‘alaihi wasallam, wa ‘alaa alihi wa ajwajihi wa dzurriyatihi kamaa shollayta ‘alaa ali Ibraahiim innaka hamiidun majiid.
Saudaraku sebangsa setanah air, seiman rahimakumullah.
Dalam suasana kemerdekaan Indonesia ini, marilah kita memperbanyak panjatkan doa dan rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, karena negara kita tercinta telah merdeka.
Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini, merupakan nikmat dan karunia Allah yang tidak ternilai harganya bahkan tidak bisa kita bayar dengan apapun.
Walaupun beratus ratus tahun berjuang, beribu ribu pahlawan gugur, bila Allah tidak menghendaki Indonesia merdeka terjadi maka hal itu mustahil terjadi.
Bayangkan, para pejuang-pejuang kita melawan penjajah hanya dengan persenjataan seadanya namun teriakan Allahu Akbar menggema dimana-mana.
Tak gentar, tak takut, tak mundur karena mereka tahu hubbul wathon minal iman, artinya mencintai negeri adalah sebagian dari iman.
Hanya bayangan mati syahid membela negara agar tidak ditindas, ditekan dan dianiaya penjajahlah yang membangkitkan jiwa jihad mereka.
Ingat saudara-saudaraku bila mati gugur dalam medan pertempuran hanya syurga jaminannya, seperti yang tercantum dalam Surah Annisa ayat 74:
فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۗ وَمَنْ يُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيُقْتَلْ اَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
Artinya: “Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah.”
“Dan barangsiapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala yang besar kepadanya.”